https://www.reqnews.com/

Tuesday, 27 July 2021 - 15:31

Mempertahankan Motor, Seorang Pria Tewas Dihunus Pedang oleh Debt Collector

Ilustrasi Pengeroyokan (Foto: Istimewa)

BALI, REQNews - GB (34) harus kehilangan nyawa karena dikeroyok sejumlah debt collector dari PT BMMS, demi mempertahankan sebuah motor pada Jumat 23 Juli 2021 sore.

Kondisi korban tewas dikeroyok debt collector sungguh menganaskan, ada sejumlah luka di tubuhnya, setidaknya terdapat enam luka terbuka dan patah tulang akibat tebasan pedang.

Korban dikeroyok debt collector karena masalah pembayaran kredit motor yang menunggak.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan pihaknya telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka.

Peristiwa ini bermula saat kakak korban berinisial KW (35) didatangi beberapa debt collector.

KW diketahui memiliki tunggakan kredit sepeda motor selam setahun.

Saat itu, ada empat orang yang mengaku dari PT BMMS datang ke kos KW pada Jumat.

"Kasus ini bermula ketika ada empat orang dari PT BBMS datang ke tempat korban KW untuk menarik sepeda motor Yamaha Lexi berplat DK 2733 ABO milik adik korban karena bemasalah dalam pembayaran kredit," kata Jansen, Senin 26 Juli 2021, dilansir Tribun-Bali.com.

KW sempat menolak dan menanyakan perihal penarikan sepeda motor tersebut ke para pelaku.

KW sempat menanyakan terkait surat pengadilan dan penarikan sepeda motor, tapi dari mereka (PT BBMS) itu tidak merespons dan tetap mengatakan untuk ditarik," bebernya.

Para pelaku kemudian mengajak KW untuk menyelesaikan permasalahan di Kantor BMMS di Jalan Gunung Patuha VII, Nomor 9C, Banjar Sanga Agung, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat.

KW lalu mengajak adiknya GB untuk diajak ke Kantor BMMS. Saat melakukan negosiasi dengan petugas, namun negosiasi itu ternyata tidak mendapatkan kesepakatan.

KW yang meminta perpanjangan waktu pelunasan kredit ditolak. Alasannya karena waktu pembayaran telah habis.

"akhirnya terjadi keributan," ungkap Jansen.

Saat terjadi keributan dengan para pelaku di lokasi kejadian, GB kemudian mengeluarkan benda tajam.

Karena kalah jumlah, GB dan KW melarikan diri. KW kabur dengan menumpang driver ojek online.

Sementara GB menaiki mobil pikap menuju Jalan Subur, Moang-maning.

Para pelaku melakukan pengejaran dengan membawa senjata tajam di jalan terjadilah aksi penebasan menggunakan senjata tajam jenis pedang hingga korban meninggal dunia.

"Sementara KW mengalami luka robek pada bagian kepala akibat terkena tebasan pedang dari salah satu pelaku," jelas Jansen.

Para tersangka ditangkap kurang dari 24 jam setelah peristiwa tersebut terjadi.

 

 

Redaktur : Desi