https://www.reqnews.com/

Sunday, 27 October 2019 - 15:30

Innalilahi, Ivan Si Pembunuh 7 Orang Turis Akhirnya Meninggal di Penjara

 Ivan Milat (Foto:Istimewa)

MELBOURNE, REQNews - Ivan Milat, salah satu pembunuh berantai terparah di Australia akhirnya meninggal di penjara setelah menghabiskan 23 tahun di balik jeruji besi. Milat dipidana karena melakukan pembunuhan tujuh turis backpacker pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Dilansir dari nytimes, Minggu 27 Oktober 2019, Milat menjalani tujuh hukuman seumur hidup berturut-turut setelah dinyatakan bersalah pada tahun 1996. Ia membunuh dua warga Inggris, tiga warga Jerman dan dua warga Australia dalam sebuah kasus yang menjadi berita utama di seluruh dunia.

Seorang juru bicara untuk Layanan Korektif New South Wales (NSW) mengatakan Milat meninggal pada hari Minggu, tanpa mengungkapkan penyebab kematian. Media Australia melaporkan bahwa ia telah menjalani kemoterapi sejak didiagnosis kanker pada Mei.

Mantan pekerja jalan itu tidak pernah mengakui pembunuhan yang dituduhkan kepadanya, pembunuhan yang dilakukannua beberapa di antaranya dilecehkan secara seksual, ditembak atau ditusuk. Mayat-mayat itu ditemukan di kuburan dangkal di hutan New South Wales.

Milat juga dikaitkan dengan beberapa kasus orang hilang lainnya yang hingga saat ini kasusnya belum terpecahkan. Dia dicurigai melakukan lebih banyak kejahatan daripada kasus-kasus di mana ia dihukum.

Sementara di penjara, Milat pernah memotong jarinya dan mencoba untuk mengirimnya ke pengadilan. Menteri Koreksi NSW Anthony Roberts mengutuk keangkuhan Milat tersebut.

"Dia bisa membusuk di neraka. Dia tidak menunjukkan penyesalan. Dia dijatuhi hukuman tetap di penjara seumur hidup, hukuman itu dilakukan dan dia meninggal di penjara," kata Roberts.

Redaktur : Desi