Wednesday, 09 December 2020 - 13:30
JAKARTA, REQnews - Salah satu orang tua laskar FPI yang ditembak mati aparat kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek, Senin 7 Desember lalu mencurahkan isi hatinya. Dia adalah Suhada, orang tua Faiz Ahmad Syukur.
Kepada wartawan di RS Polri, Jakarta, Selasa 8 Desember 2020, Suhada keberatan dan marah jika anaknya disebut polisi membawa senjata. "Saya juga sangat tidak terima bila putra saya dan keenam para mujahid ini dikatakan membawa senjata padahal kami tahu persis siapa dan kami tahu dia aktif dimana," kata Suhada.
Pun ia mengaku heran ketika menonton televisi para laskar yang tewas disebut membawa senjata tajam bahkan senjata api. Sebabnya, Suhada memberanikan diri mengajak polisi berdiskusi dengan keluarga melalui syariat islam yakni muhabalah atau sumpah laknat atau kutukan.
"Kalian datangkan keluarga kalian, saya datangkan keluarga saya, mari bermubahalah (sumpah laknat) benar kah anak saya membawa senjata atau tidak, nanti siapa yang dilaknat oleh Allah SWT," kata dia dengan mata berkaca-kaca.
Para keluarga laskar diakuinya merasa janggal jika polisi menyebut putra-putranya membawa sajam dan senpi untuk menyerang polisi. "Jadi itu salah satu kami berusaha meyakinkan putra putra kami tidak membawa senjata, senjatanya dari mana," kata dia.
Sebelumnya jenazah 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati dalam bentrokan dengan aparat sudah dimakamkan hari ini, Rabu 9 Desember 2020.
Redaktur : Rani