Monday, 03 June 2019 - 21:30
JAKARTA, REQnews - Jika ada yang bertanya, kisah apa yang paling memilukan yang pernah menimpa perempuan di dunia, mungkin salah satunya adalah cerita tentang perempuan Prancis bernama Blanche Monnier pada akhir abad ke-19.
Blanche diketahui mengalami siksaan dan dikurung tanpa pernah melihat cahaya matahari setitik pun selama 25 tahun. Parahnya, pelaku penyiksaan itu adalah ibu kandungnya sendiri, hanya karena alasan Blanche tak diizinkan menikah dengan lelaki pilihannya.
Kisah Blanche bermula ketika ia dikenal sebagai salah satu perempuan tercantik yang berasal dari keluarga terpandang. Banyak pria mulai kepincut dengan kecantikannya, namun Blanche justru memilih pria yang menurut ibunya sangat tidak pantas.
Pada tahun 1976, Blanche jatuh cinta dengan seorang pengacara tua yang hidupnya pas-pasan. Pengacara itu merupakan tetangga dekat rumahnya. Blanche yang masih berusia 25 tahun kala itu menyampaikan niat kepada ibunya bahwa ia ingin menikah dengan si pengacara tua itu.
Mendengar permintaan Blanche, sang ibu geram. Ia menyebut pria tua itu adalah orang miskin, seorang pengacara tanpa uang dan tidak layak untuk putrinya. Akhirnya sang ibu, Madam Monnier menggunakan segala cara untuk membatalkan niat putrinya.
Entah kerasukan setan apa, Madam Monnier lalu mengunci Blanche di sebuah ruang kecil dengan harapan mengubah pendirian sang putri. Tapi, ternyata ia tetap dengan niatannya. Blanche Monnier pun tiba-tiba lenyap bagai ditelan bumi. Ibunya pun menjalani hari-hari biasa dengan saudara laki-laki Blanche.
25 tahun berlalu, pada 1901, akhirnya misteri keberadaan Blanche mulai tercium setelah Jaksa Agung menerima sebuah catatan tanpa nama yang aneh dan berbunyi: "Monsieur Jaksa Agung, saya mendapat kehormatan untuk memberi tahu Anda tentang kejadian yang sangat serius. Saya berbicara tentang perawan tua yang dikurung di rumah Madame Monnier, ia sering dibiarkan kelaparan dan hidup dengan sampah busuk selama dua puluh lima tahun terakhir.
Pesan itu akhirnya menjadi berita besar di Prancis. Polisi pun akhirnya dikirim ke rumah Madam Monnier untuk menggeledah isi rumah tersebut. Akhirnya, aparat yang bertugas menemukan sebuah bilik kecil di lantai dua dengan cat gelap dan beraroma busuk. Blanche pun ditemukan dalam keadaan mengenaskan, bahkan disebut sudah tak mirip lagi dengan manusia normal.
Blanche ditemukan dengan keadaan di kelilingi remah makanan, kotoran dan serangga. Di usianya yang menginjak 50 tahun, ia hanya memiliki bobot 50 kilogram, tak terkena sinar matahari dan terputus dari kontak sosial selama 25 tahun.
Madam Monnier langsung ditangkap. Ia diketahui meninggal dunia setelah 15 hari mendekam dalam penjara. Sebelum meninggal, ia mengakui semua hal kejam yang ia lakukan pada putrinya termasuk tindakannya yang hanya memberi makanan sisa.
Kisah Blanche kemudian dimuat di New York Times yang diterbitkan pada 9 Juni 1901. Saudara laki-laki Blanche yang bernama Marcel pun ikut ditahan, namun dibebaskan segera karena tidak terbukti terlibat dalam penyiksaan tersebut.
Blanche meninggal dunia pada 1913 setelah beberapa tahun dirawat di rumah sakit jiwa. Kisah Blanche menjadi satu catatan kelam tentang penyiksaan manusia di Prancis.
Satu-satunya misteri yang tak terungkap sampai saat ini adalah, siapakah sosok yang memberikan catatan tanpa nama kepada Jaksa Agung kala itu? Banyak pihak beranggapan, Marcel adalah sosok yang menulis catatan itu, tapi tak pernah ada bukti bahwa ialah yang mengungkan semua kebenaran pahit tersebut.
Redaktur : Safwan Hadi Rachman