https://www.reqnews.com/

Wednesday, 08 September 2021 - 10:31

Goks! Semua Saran Deddy Corbuzier di Podcast Langsung Diterapkan Kapolda, Termasuk Soal Coki Pardede

Perbincangan Deddy Corbuzier dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran di Podcast. (Foto: Youtube)

JAKARTA, REQnews - Presenter Deddy Corbuzier menyampaikan apresiasinya terhadap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Ini karena Kapolda telah mendengar semua saran yang diutarakan Deddy ketika berbincang di Podcast-nya beberapa waktu lalu. Irjen Pol Fadil Imran bahkan langsung menerapkan saran itu ke anak buahnya.

Salah satunya, termasuk soal kasus Coki Pardede yang video penangkapannya viral hingga menuai bullyan yang luar biasa untuk Coki.

"Ya Tuhan, diskusi gue di dengar @kapoldametrojaya. This is amazing! Pak @kapoldametrojaya Anda luar biasa!," ungkap Deddy Corbuzier di laman Instagram-nya, dikutip Rabu, 8 September 2021.

"Diskusi kita tentang penangkapan @cokipardede666 atau korban korban narkoba lainnya. Tentang video yang diedarkan, tentang jumpa pers dengan senjata laras panjang langsung diubah beliau," lanjutnya.

Deddy berterima kasih dan berharap akan ada nilai positif lainnya dari Podcast yang dibuatnya.

"Anda luar biasa, terima kasih. Semoga Podcast saya bisa mengubah negara ini menjadi lebih baik dengan cara saya sendiri dengan orang-orang seperti kalian!," ujar Deddy.

Tak sampai di situ saja, Deddy juga mengunggah potongan video Rapat Mingguan Jajaran Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya, yang dipimpin Fadil Imran.

Dalam rapat itu, Kapolda tampak memerintahkan anggotanya untuk mengubah beberapa hal.

"Saya ingatkan dua poin yang saya sampaikan tadi. Saya lihat video (penangkapan Coki) kemarin viral di medsos. Selain tidak etis, itu juga merendahkan harkat dan martabat manusia," tegasnya.

Dia lantas menyinggung video yang di dalamnya ada kalimat petugas menyebut Coki sedang menonton video porno lelaki, tidaklah baik.

"Tidak elok dipandang oleh publik dengan narasi merendahkan martabat manusia. Siapapun dia, walaupun tersangka tetap memiliki hak sebagai invidu yang wajib dihormati," katanya.

Kapolda juga meminta agar saat konferensi pers, untuk para tersangka pengguna narkoba tidak harus dikawal petugas dengan senjata laras panjang.

"Kedua, pada saat pres rilis saya minta lebih humanis. Kalau bukan bandar (narkoba) bukan teroris tidak perlu pakai laras panjang, tidak usah gagah-gagahan," sebutnya.

Fadil menegaskan, sudah saatnya acara-acara yang mempertontonkan kekerasan diminimalisir, karena bisa ditiru publik. "Tidak usah pakai laras panjang, tidak manusiawi itu tidak usah," tandasnya.

Redaktur : Puri