JAKARTA, REQnews - Usai Afghanistan dikuasai Taliban, sejumlah negara tampak panik dan cemas. Bahkan, satu per satu memutuskan untuk menutup kedutaan mereka di negara tersebut.
Namun menariknya, ada sejumlah negara yang diprediksi justru bakal membuka pintu peluang untuk menjalin relasi dekat dengan Taliban.
Dilansir dari BBC, Kamis, 19 Agustus 2021, China salah satu negara yang akan mengambil kesempatan untuk membangun hubungan mendalam dengan Afghanistan. China juga menghormati keinginan dan pilihan rakyat Afghanistan, meski tetap akan memonitor perkembangan situasi.
China diprediksi bakal berupaya mencegah terjadinya situasi panas yang bisa berdampak negatif ke wilayah Xinjiang. Seperti diketahi, Xinjiang adalah wilayah otonomi China yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
Selain China, Rusia juga kabarnya tak mau kalah membangun relasi dengan Taliban. Rusia bahkan sudah mengeluarkan pernyataan bahwa duta besarnya untuk Afghanistan, Dmitry Zhirnov akan bertemu Taliban untuk mendiskusikan keamanan kedutaannya. Karena Kedutaan Rusia akan tetap beroperasi meski Taliban berkuasa.
Selain China dan Rusia, ada pula Iran yang diprediksi bakal menjalin relasi dengan Taliban. Presiden baru Iran, Ebrahim Raisi bahkan telah mengeluarkan pernyataan bahwa kegagalan militer AS di Afghanistan akan memberikan peluang bagi perdamaian yang lebih langgeng di Afghanistan.
"Kekalahan militer Amerika Serikat dan penarikan mundur mereka harus menjadi kesempatan untuk memulihkan kehidupan, keamanan dan perdamaian yang langgeng di Afghanistan," kata Raisi kepada stasiun televisi pemerintah Iran.

Usai Kuasai Afghanistan, Ini Daftar Negara yang Diprediksi Bakal 'Akrab' dengan Taliban

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi