JAKARTA, REQnews -&nbsp;Dalam Journal of the American College of Cardiology diungkapkan fakta bahwa tingkat kebisingan lalu lintas pada sebuah kota besar, contohnya Jakarta, dapat memicu peningkatan risiko penyakit atau serangan jantung.
Kebisingan itu awal-awalnya disebutkan memicu gangguan tidur dan stres, yang merupakan gejala-gejala pemula serangan jantung mendadak.
Mengutip&nbsp;Boldsky, waktu terburuk yang dapat meningkatkan risiko penyakit tersebut adalah pada malam hari, karena memicu peningkatan hormon stres oksidatif vaskulas, yang berdampak pada pembuluh darah.
Penelitian itu juga mengkaji efek kebisingan pada sistem saraf, tak hanya untuk manusia, bahkan hewan.
Dari evaluasi penelitian, terbukti respons stres pada sistem saraf mulai aktif karena efek bising. Respons stres ini kemudian memicu terjadinya lonjakan hormon yang merusak pembuluh darah.
Tak hanya kebisingan di jalan-jalan kota saja yang jadi masalah. Kebisingan dalam pesawat terbang pun berkonstribusi banyak dalam kasus hipertensi, diabetes, dan berbagai faktor risiko penyakit jantung.
Meski begitum para peneliti mengakui saat ini penelitian itu belum bisa menemukan mekanisme yang yang jadi pemicu utama serangan jantung.
Untuk mencegah dampak yang lebih buruk dan luas, para peneliti menyarankan agar pemerintah di masing-masing negara melakukan pengaturan tingkat kebisingan, baik pada lalu lintas di darat maupun pesawat.&nbsp;

Kota Sebising Jakarta Bisa Memicu Risiko Penyakit Jantung, Waspadalah!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi