Bogota, REQNews.com -- Suku Nasa dan Embera Chami, dua komunitas penduduk asli Kolombia, meluncurkan minuman ringan Coca Pola dan menantang Coca Cola -- raksasa minuman ringan dunia -- atas penggunaan nama 'coca'.
Coca adalah tanaman asli Amerika Selatan. Yang kita ketahui saat ini adalah coca diekstrak menjadi narkoba bernama kokain, dan menjadi bisnis mara mafia.
Di Amerika Selatan, daun coca dikonsumsi secara tradisional selama berabad-abad, dan mempertahankan kebiasaan itu sebagai warisan budaya mereka. Tahun 1892, sebuah perusahaan minuman ringan menggunakan 'coca' sebagai merk minuman. Lengkapnya Coca Cola.
Ketika Suku Nasa dan Embera Chami meluncurkan Coca Pola, pihak Coca Cola keberatan. Dua suku asli Kolombia itu marah dan mengancam akan melarang penjualan Coca Cola di wilayah mereka.
Kantor berita AFP memberitakan Suku Nasa dan Embera Chami mengirim surat ke Coca Cola, dan memberi waktu 10 hari untuk menjelaskan penggunaan non-konsensual dari kata coca pada merk Coca Cola.
Jika perusahaan gagal menjawab, kedua suku akan mengambil tindakan hukum dan komersial, termasuk pelarangan penjualan Coca Cola di wilayah adat.
Badan Pertanahan Nasional Kolombia mengatakan wilayah adat Suku Nasa dan Embera Chami mencakup sepertiga negara itu, atau 33 juta hektar. Sedangkan populasi kedua suku kurang dari sepuluh persen dari warga Kolombia.
Masyarakat adat di Kolombia diizinkan menanam coca, dan memasarkan produk berbahan dasar tumbuhan itu. Salah satu produk itu kini bernama Coca Pola.
Coca Pola bukan produk baru. Nasa Coca telah memproduksinya sejak empat tahun lalu.
Tiga bulan lalu, Coca Cola mengancam akan menempuh jalur hukum terhadap Coca Nasa -- perusahaan yang mempekerjakan sekitar 20 orang dan memproduksi makanan, obat tradisional, minuman, dan produk daun coca lainnya.
Coca Cola meminta Coca Nasa secara permanen berhenti menggunakan nama 'coca', atau istilah serupa yang dapat mengacaukan merk komersil Coca Cola.
Nasa dan Embera Chami menjawab ancaman dengan mengatakan merk dagang Coca Cola, yang telah berusia 100 tahun, terdaftar dan digunakan tanpa berkonsultasi dengan suku-suku asli Amerika Selatan.
Coca Cola, katan kedua suku itu, melakukan penyalahgunaan dan melanggar sistem hak asasi manusia nasional Pegunungan Andes, dan internasional.
Fabiola Pinacue, pemimpin Suku NASA, mengatakan daun coca adalah elemen kunci kebudayaan sukunya.

Dua Suku Asli Kolombia Luncurkan Minuman Ringan Coca Pola, Coca Cola Marah

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi