BANDA ACEH, REQNews - Aceh memiliki khas kuliner yang menggoda lidah. Nah, salah satunya Banda Aceh dikenal dengan kota seribu kedai kopi. Tak heran apabila kedai kopi banyak kita temukan di Banda Aceh, karena nongkrong di kedai kopi sudah menjadi kebiasaan bagi masyakat setempat. Biasanya dilakukan pada pagi hari dan sore hari setelah selesi beraktivitas, pada malam hari akan semakin ramai, bahkan ada warung kopi yang buka hingga 24 jam. &nbsp;

REQNews mencoba untuk merasakannya dan mendatangi tempat kedai kopi yang sangat dikenal di Banda Aceh. Meski hari masih sangat pagi, tapi kedai kopi sudah cukup ramai, ada yang duduk sendiri sambil membaca koran, ada juga yang beramai-ramai bersama teman, bahkan banyak yang datang bersama pasangan. Kedai kopi ini terbilang sederhana, hanya menggunakan meja dam kursi dari kayu. Tertulis d&icirc; dind&icirc;ng nama kedainya &quot;Solong Coffee&quot;. Meski sangat sederhana, kedai kopi &icirc;ni sudah ada sejak tahun 1974 dan bertahan hingga hari ini, bahkan kedai ini sangat dikenal.

<img alt="" src="https://photo.reqnews.com/data/images/DSC_0828.jpg" style="width: 900px; height: 600px;" />

Tidak membutuhkan waktu yang lama, dua gelas kopi telah terhidang di hadapan saya, kopi susu dan kopi hitam. Dengan tidak sabar kopi hitam pun diseruput, waw....saat gelas sudah mendekat ke wajah, harumnya kopi sangat terasa dan tak sabar untuk segera meminumnya. Tak terasa satu gelas kopi telah habis diminum dan bertamah nikmat &nbsp;karena minum kopi ditemani kue khas Acah, roti bolu dan pulut (beras ketan yang dibakar, dibungkus daun pisang). Selanjutnya kopi susu yang merupakan gelas kedua segera diseruput.

Beruntung sekali kami memiliki kesempatan untuk &nbsp;ngobrol &nbsp;dengan Syarifuddin, salah satu anak pemilik kedai kopi tersebut. Ia mengemukakan bahwa masyarakat Aceh menyukai kopi jenis Robustra. Setelah mendapat kopi dari petani, kopi tersebut tidak langsung diolah melainkan digudangkan selama empat bulan, ini berfungsi untuk menurunkan kadar asam. Setelah empat bulan kopi barulah diolah, &nbsp;saat dikeluarkan dari gudang, kopi yang sudah dikarungkan tersebut dipilih dan dipisahkan antara yang bagus dan tidak, dalam satu karung menurut Syarifuddin biasanya terdapat tiga kilo campur kopi yang sudah tidak bagus lagi.

Mulailah kopi digongseng dan membutuhkan waktu dua jam. Setelah setengah jam digongseng api dikecilkan selama 1 jam. Sebelum masuk dalam proses penggilingan, &nbsp;setiap lima kilo kopi dicampur mentega dan gula, teryata aroma keharuman yang terasa dari kopi Aceh karena campuran ini, setelah itu barulah kopi digiling. Selain untuk kebutuhan kedai kopinya sendiri, Syarifuddin juga &nbsp;mengirimkan untuk beberapa pesanan dari Jakarta dan Surabaya juga Kalimantan.

Selain itu, untuk menggongseng kopi, teryata kayu yang digunakan pun sangat khusus. &quot;Hanya ada lima jenis kayu yang kami gunakan di antaranya Rama, Semantu, Bakmane, &nbsp;kayu-kayu ini sangat berpengaruh pada rasa kopi,&quot; terangnya.&nbsp;

Selain proses pengolahan kopi, teryata cara menyajikannya pun memiliki peranan penting, sehinngga rasa kopi Aceh begitu nikmat. Sebelum kopi itu diseduh, minimal 15 kali kopi disaring. Dan teryata tidak sembarang orang bisa menyaring kapi, dibutuhkan keahlian khusus, sehingga menghasilkan kopi yang harum dan nikmat.

Nah, bila Anda memiliki kesempatan untuk datang ke Ibukota Serambi Mekah ini, jangan lewatkan untuk &nbsp;menyeruput kopi Aceh!

&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;

Nikmatnya Kopi Aceh yang Melegenda

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi