JAKARTA, REQnews - Studi terbaru dari Institut Kebijakan Energi Universitas Chicago (EPIC) menunjukkan bahwa polusi udara kronis memangkas rata-rata harapan hidup lebih dari 2 tahun.
Itu artinya, dampak polusi juga sebanding dengan merokok dan jauh lebih buruk daripada HIV/AIDS atau terorisme, menurut studi di EPIC.
Lebih dari 97 persen populasi dunia tinggal di daerah di mana polusi udara melebihi tingkat yang disarankan WHO.
Studi menyebutkan, jika tingkat polusi udara dunia dikurangi menjadi 5 mikogram/m3 sesuai saran WHO, harapan hidup rata-rata akan meningkat 2,2 tahun.
Namun nyatanya, polusi udara "telah diabaikan" sebagai masalah kesehatan masyarakat. Dana untuk mengatasi masalah tersebut juga belum memadai, studi mengingatkan.
"Sekarang pemahaman kita tentang dampak polusi telah meningkat, ada alasan yang lebih kuat bagi pemerintah untuk memprioritaskannya sebagai masalah kebijakan yang mendesak," kata Direktur EPIC, Christa Hasenkof, dikutip Sabtu, 25 Juni 2022.
Sebelumnya, pada 15 Juni 2022 lalu, rilis data yang menyebutkan DKI Jakarta menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, menurut AQ Index.
Polusi udara diperkirakan menyebabkan 4.900 kematian di Jakarta pada 2021.

Studi Terbaru: Polusi Udara Pangkas Harapan Hidup Lebih dari 2 Tahun, Duh! Apa Kabar Warga Jakarta?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi