Obyek wisata di Kota Bula, Ibukota Kabupaten Seram Timur (SBT), tak hanya Pantai Gumumae. Ada pula air panas Nif di Dusun Nif. Tetapi apakah potensial?----------------------Cerita demi cerita warga kota Bula tentang pesona air panas Nif di Dusun Nif, Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku, membuat penasaran.&nbsp;Air Panas Nif ini tidak terlalu jauh dari Kota Bula, Ibukota Kabupaten SBT dan memakan waktu satu jam. Untuk menuju ke sana, pengunjung harus melewati kompleks perusahaan minyak Citic Seram Energy Limited dan Kalrez Petroleum (Seram) LTD yang cukup luas. Selanjutnya menyusuri jalanan aspal yang cukup mulus dan disuguhi pemandangan nan hijau.&nbsp;<img style="width: 800px;" src="https://photo.reqnews.com/images/570c9a480450d5e02b6743b8d7806105.jpg"> Pengunjung yang baru sekali datang, tidak bisa sendiri dan harus ditemani pemandu dari Dusun Nif. Mengapa? Sebab lokasinya jauh dan harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar satu jam dan belum ada jalan raya khusus. Pengunjung juga harus menyusuri sungai atau melalui kali yang debit airnya telah menyusut namun konon kala musim hujan, debit airnya melimpah. Tampak di seputaran sungai ada hutan dengan pohon-pohon menjulang.Cukup sulit melintasi kali tersebut dan harus melewati kolam-kolam kecil, melompat dari satu batu ke batu lainnya. Di sepanjang jalan, tak hanya bunyi suara burung yang terdengar tetapi terdengar pula suara mesin gergaji kayu. Suaranya mendesing. Sangat mengganggu!&nbsp;Seorang pemandu bernama Jen, mengatakan, saban hari ada saja orang datang ke tempat itu memotong kayu dan kayunya diangkut ke Bula. Bukan cuma satu-dua kelompok tetapi kadang-kadang banyak kelompok dan individu.&nbsp;<img style="width: 800px;" src="https://photo.reqnews.com/images/6038fb9db113f2e92a7391e88df65b24.jpg"> “Ini berbahaya sebab kalau pohon di sini habis, burung-burung dan binatang kehilangan rumahnya, alam ini bisa marah dan bisa banjir.Kami yang ada di sekitar sini ke imbasnya. Solusinya pemerintah daerah harus tegas melarang tebang pohon,” demikian Jen berharap.Dari jarak 2 km sudah tampak pemandangan tebing tinggi dari batu. Untuk bisa masuk ke lokasi mata air panas, pengunjung harus melewati sebuah kolam. Airnya setinggi lutut bahkan setinggi paha. Seterusnya, pengunjung memasuki “pintu gerbang” lokasi air panas. Ya&nbsp; “pintu gerbang” alami tersebut unik dan menarik. Debit air panasnya tidak melimpah dan tidak ada kolam khusus air panas. Bau belerang air panasnya bercampur minyak mentah. Aromanya menyengat!Air panas Nif memang cukup panas dan mungkin lebih dari 60 derajat selsius. "Ada dosen dari Ambon (Unversitas Pattimura) yang ke sini, bilang, panas air mencapai 95 derajat selsius. Jadi kalau kita masukkan telur ayam di air panas ini, lima menit langsung masak. Air panas belerang ini juga bisa sembuhkan sakit kulit seperti gatal-gatal, kudis, panu dan lainnya," kata Jen dengan sedikit promosi.Jen juga bercerita tentang legenda air panas dan tentang dinding batu kapur tersebut. Konon tempat itu pernah menjadi lokasi persembunyian tentara Belanda dari kejaran tentara entah Inggris, entah Jepang, ya entahlah. Sayang, Jen tak mampu bercerita secara runut.&nbsp;<img style="width: 800px;" src="https://photo.reqnews.com/images/4e7f7b4cb0cb7b1bd8a0f3471377faa3.jpg"> Wisata Alternatif? Air panas Nif benar-benar belum disentuh Pemerintah Kabupaten SBT. Jalan menuju ke lokasi belum ada. Untuk mengembangkan lokasi wisata air panas Nif, Pemerintah SBT harus membangun jalan raya yang bisa dibangun di&nbsp; pinggiran atau bantaran kali.&nbsp; Persoalan lain, Pemerintah SBT harus memiliki perencanaan dan konsep matang untuk mengelola air panas Nif yang memiliki kekurangan lantaran mengandung minyak. Air panas yang mengandung minyak ini mendegradasi potensi yang dimiliki air panas Nif. Banyak pengunjung yang datang lalu kecewa setelah tahu air panas mengandung minyak. “Ya bagaima lagi sebab wilayah Nif ini memang memiliki kandungan minyak,” celetuk Jen dengan sedikit kecewa.(*/Bos)

Mengapa Air Panas Nif Seram Timur Sulit Dikembangkan?

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi