AUSTRALIA, REQnews - Jumat lalu 20 Desember 2019 lalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison meminta maaf pada publik Australia yang marah besar padanya. Kemarahan publik&nbsp;kali ini&nbsp;memuncak lantaran Morrisson memilih asyik liburan ke Hawaii di tengah kebakaran hutan hebat yang memakan korban jiwa di negerinya sendiri.
Morrison pun terpaksa kembali ke Australia pada Sabtu&nbsp;21 Desember 2019, dan memilih tidak melanjutkan liburannya bersama keluarga. Kepulangannya tersebut setelah dua pemadam kebakaran meninggal dunia saat mereka berusaha memadamkan kebakaran hutan ini.
Saat kejadian, mobil pemadam yang tengah mereka kendarai di garis depan kebakaran tertimpa pohon besar dan membuat mobil mereka terguling keluar jalan. Diberitakan sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir sudah 800 lebih bangunan rusak dan 9 orang meninggal dunia karena kebakaran hutan di negara bagian New South Wales.
Lebih dari 3000 pemadam kebakaran diturunkan untuk mematikan sekitar 100 titik api di negara bagian tersebut. Dua titik api yang sangat berbahaya justru sangat dekat dengan Sydney yang mana adalah ibukota New South Wales dan kota terbesar di Australia.
Fenomena ini juga muncul di negara-negara bagian lain seperti Victoria dan South Australia.&nbsp;&ldquo;Saya amat menyesal akan semua yang dialami oleh banyak warga Australia akibat kebakaran hutan ini serta kepergian saya dan keluarga di saat-saat seperti ini,&rdquo; ujar Morrison merangkum dari berbagai sumber, Senin 23 Desember 2019.
&ldquo;Saya memahami masyarakat yang kecewa ketika mengetahui saya sedang berlibur bersama keluarga saya saat keluarga mereka berada di bawah banyak tekanan,&rdquo; ucapnya lagi.
Ia juga berkata bahwa para pemadam kebakaran, polisi, paramedis, dan semua yang bekerja di lapangan, &ldquo;sangat berani membela masyarakat dengan semangat dan dedikasi luar biasa yang membedakan mereka dari orang-orang Australia yang paling berani sekalipun.&rdquo;
Di kesempatan terpisah, Morrison mengatakan bahwa liburannya ke Hawaii ini adalah kejutan untuk putri-putrinya. Ia harus membatalkan liburan mereka ke India pada Januari lalu karena harus melakukan kunjungan resmi kenegaraan ke Jepang dan India.
Kebakaran hutan ini menebalkan kritik oposisi dan aktivis lingkungan Australia pada Pemerintahan Scott Morrison. Pemerintahan Morrison dikritik karena menghiraukan kaitan antara kebijakan iklimnya dengan waktu tibu dan tingkat keparahan kebakaran hutan tahun ini. Australia adalah salah satu penghasil karbon per kapita terbesar karena terlalu mengandalakan energi berbasis batu bara.
Australia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbonnya sebesar 26 persen dari situasinya di tahun 2005 pada 2030 nanti. Namun Juni 2019 ini, Pemerintah Australia menyetujui pembangunan tambang batu bara di negara bagian Queensland.
Pabrik tersebut akan dijalankan oleh Adani Enterprises dari India dan diharapkan dapat menghasilkan 8 sampai 10 juta ton batu bara tiap tahun. Bulan lalu, Morrison bahkan mengancam akan melarang aksi protes terkait iklim karena membuat industri pertambangan Australia tidak stabil. (Yohan Misero)

Australia Kebakaran Hutan, Perdana Menterinya Malah Asyik Liburan!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi