JAKARTA, REQnews - Masyarakat masih bertanya-tanya dengan apa motif sebenarnya yang membuat dua anggota Polri aktif yakni Brigadir RB dan RM menyerang Novel Baswedan. Diketahui, keduanya ditangkap penyidik Polda Metro Jaya bekerja sama dengan Korps Brimob pada Kamis 26 Desember lalu.
Pertanyaan yang sama juga dilontarkan Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar. "Kalau motif dendam, coba temukan saja pelaku dengan Novel? Biar mereka bisa menjelaskan satu sama lain? Apa barangkali pernah ada hutang piutang di masa lalu? Atau masalah apa? Biar jelas," kata Haris di Jakarta, Minggu 29 Desember 2019.
Bahkan Haris menyebut bahwa info yang disampaikan para pelaku dan kepolisian tidak menunjukan korelasi dengan fakta. Seperti dari keterangan dan kesaksian yang sudah ada.
"Misalnya, air aki? Apa sudah dicocokan dengan catatan dokter? Itu air keras bukan air aki. Saya khawatir ini justru bagian modus menghilangkan jejak pertanggung jawaban atas kasus Novel," ujarnya.
Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD buka suara soal penangkapan dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Ia meminta masyarakat mempercayakan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pengadilan untuk mengungkap semua motif hingga dalangnya.
"Udah bagus. Kita percayakan ke pengadilan berikutnya," kata Mahfud di Jakarta, baru-baru ini.
Mahfud yakin, dalam pengadilan nanti akan terbuka semua hal yang terselubung dan terasa aneh dalam kasus yang telah 2,5 tahun bergulir ini. "Kalau memang ada yang masih terselubung nanti akan terbuka di pengadilan. Kita serahkan ke polisi, kejaksaan, kemudian hakim," ujar Mahfud.
Setelah pemeriksaan intensif, kedua polisi aktif berinisial RM dan RB itu ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat 27 Desember 2019 pagi dan kini telah ditahan di Bareskrim Polri.

Ngaku Dendam, Lokataru: Pelaku Ingin Menghilangkan Jejak Kasus Novel

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi