INGGRIS, REQNews - Reynhard Sinaga, seorang pria asal Indonesia, dihukum seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris dalam 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017, ternyata lulusan Universitas Indonesia.
Dilansir dari BBC, Selasa 7 Januari 2020, Sinaga berasal dari keluarga kaya Indonesia, dia anak tertua dari empat bersaudara dan lahir di Jambi. Namun kini keluarganya tinggal di Depok, Jawa Barat. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang bergerak dalam sejumlah bidang usaha.
Setelah memperoleh gelar dalam bidang arsitektur di Universitas Indonesia di Depok, ia pindah ke Inggris pada tahun 2007 untuk belajar perencanaan kota di Universitas Manchester.
Dia melanjutkan untuk mendapatkan tiga gelar di Inggris sebelum memulai gelar doktor dalam geografi manusia di Universitas Leeds.
Karena kekayaan keluarganya Sinaga jarang bekerja, meskipun dia mengaku pernah bekerja di perhotelan di klub sepakbola Manchester dan di toko pakaian. Lalu dia bekerja untuk suatu periode di sebuah bar, daerah di mana dia menghabiskan banyak waktunya bersosialisasi.
Setelah awalnya tinggal di akomodasi siswa, Sinaga pindah ke apartemen sewaan di Montana House di Princess Street pada 2011.
Modus operandi yang dilakukan Sinaga, menurut Kepolisian Manchester Raya, adalah mengajak korban yang tampak rentan setelah mabuk, atau tersesat di seputar tempat tinggalnya, di kawasan ramai di Manchester, Inggris.
Lalu memasukkan obat yang dicurigai adalah GHB (gamma hydroxybutyrate) obat bius yang menyerang sistem syaraf dan kemudian memasang kamera melalui dua telepon selulernya dan menyerang korban.
Predator seks ini tidak memiliki wajah yang sangar, para korbanya rata-rata menyatakan tak percaya karena gambaran yang mereka dapatkan Sinaga orang yang baik. Salah satu korbanya mengatakan selama percakapan mereka di apartemen, Sinaga tampaknya menjadi "orang yang jujur, termotivasi" dengan minat dalam penelitian akademik.
Pria itu mengatakan kepada pengadilan bahwa segera setelah ditawari minuman, dia tidak dapat mengingat "satu hal sampai pagi berikutnya".
Seperti yang dialami korban yang lainnya, ia tidak tahu bahwa ia telah diperkosa sampai diberi tahu oleh polisi.
Korban lain ingat teman-temannya meletakkannya di taksi di luar klub. Ingatannya berikutnya adalah terbangun di apartemen yang aneh.
Ketika dia bertanya kepada Sinaga apa yang terjadi, dia menggambarkan memberikan perawatan dan tempat berlindung setelah menemukannya terbaring di jalan.
Korban lain percaya bahwa Sinaga "sangat baik dan merawatnya".
Satu korban, seorang mahasiswa remaja, berhasil mendapatkan nomor ponsel Sinaga sebagai tindakan pencegahan setelah bangun di flat, dan kemudian memiliki kekhawatiran bahwa sesuatu mungkin telah dicuri darinya.
Ketika dia menelepon untuk meminta informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi, Sinaga menggambarkan dirinya sebagai "orang Samaria yang baik hati" yang menemukannya tidak sadarkan diri di trotoar.
Hakim memutuskan Reynhard harus menjalani minimal 30 tahun masa hukumannya sebelum boleh mengajukan pengampunan. Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

Reynhard Sinaga Pemerkosa Ratusan Pria di Inggris Lulusan Universitas Indonesia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi