JAKARTA, REQnews - Pilkada serentak 2020 diprediksi akan ramai diwarnai dengan sentimen anti asing dan politik identitas yang masih kental.
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, yang menyebut sentimen anti asing itu akan menguat jika rakyat disuguhkan hanya pada dua pilihan calon saja.
"Kalau pemilihnya head to head, dan ada polarisasi pembelahan politik identitas, bisa dipakai lagi," ujar Djayadi di Jakarta, Minggu 12 Januari 2020.
Beda lagi kondisinya, jika kontestan pemilu diramaikan lebih dua calon. Ia yakin isu anti asing dan politik identitas akan mulai redam.
"Tetapi kalau peserta banyak dan tak ada pembelahan, ya tidak mudah menggunakannya," ujar Djayadi
Ia&nbsp;memprediksi anti asing masih menjadi isu yang cukup besar di Indonesia. Mengingat, kedigdayaan Cina dan Amerika untuk 10 tahun ke depan masih dinilai masih sangat kuat.
Mengutip hasil survei dirilis Djayadi tentang persepsi publik terhadap negara paling berpengaruh di Indonesia, Cina dan Amerika menjadi yang tertinggi, ketimbang Jepang, India, dan Rusia.
"Survei kami pada Juli 2019 menyebut 66 persen publik menilai China berpengaruh cukup besar, sedangkan AS 49 persen, jadi ke depan masih berpengaruh isu terkait asing dan aseng maka bisa dipakai oleh pemain politik di tingkat daerah dan nasional," kata Djayadi. (ryv)

Isu Anti Asing Diprediksi Meramaikan Pilkada Serentak 2020

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi