JAKARTA, REQNews - Indonesia memenangkan perkara gugatan dari dua perusahaan tambang asal Inggris dan Australia, Churchill Mining dan Planet Mining, di badan arbitrase International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID). Seperti dipublikasikan di situs ICSID, putusan sengketa investasi yang disebut sebagai Desicion on Annulment ini berkekuatan hukum tetap dan final.  Putusan yang dikeluarkan pada 18 Maret 2019 ini menegaskan kemenangan Indonesia dalam sengketa investasi yang telah berlangsung sejak 26 Desember 2012. Dalam konferensi pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Senin, (25/3/2019), Yasonna Laoly mengatakan, "Kita memenangkan gugatan melawan Churchill Mining dan Planet Mining di arbitrase internasional di ICSID yang diputuskan tanggal 18 Maret lalu, gugatan mereka ditolak. Memang sebelumnya sudah kita menangkan tanggal 16 Desember 2016 kita sudah menang. Tapi mereka minta annulment kembali. Pada tanggal 18 Maret yang lalu, ICSID menegaskan kembali kemenangan Indonesia dengan membatalkan gugatan mereka. Ini sudah menjadi final, tidak ada lagi upaya hukum.” Dalam permintaan annulment kembali, Indonesia menyampaikan tiga hal. Pertama, tribunal ICSID dianggap telah langkahi kewenangannya. Kedua, telah terjadi penyimpangan serius dari aturan prosedur yang mendasar. Ketiga, putusan telah gagal menyatakan alasan yang menjadi dasar putusan.  Dengan hasil yang menggembirakan ini, Indonesia bebas dari gugatan senilai 1,3 miliar Dollar AS atau 18 triliun Rupiah.  Selain itu, Indonesai mendapat ganti biaya perkara senilai 9,4 juta Dollar AS. (Prazz)

Indonesia Menang Lawan Churchill Mining dan Planet Mining.

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi