JAKARTA, REQNews - Belum ada lama ini satu individu orangutan yang terluka parah dengan puluhan peluru senapan angin bersarang di tubuhnya, kini tim gabungan yang terdir idari otoritas lokal dan organisasi konservasi satwa liar menyelamatkan satu individu orangutan betina dalam kondisi mengenaskan. Tim gabungan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam Aceh, Unit Respon Konflik Manusia-Orangutan (HOCRU), Pusat Informasi Orangutan (OKI) dan Program Pusat Konservasi Margasatwa Indonesia (WCS-IP), pada 19 Maret 2019, menemukan satu individu orangutan yang kini bernama Pertiwi. Ia ditemukan di dekat lokasi orang utan yang terluka oleh peluru senapan angin di tubuhnya, di Desa Namo Buaya, Subulussalam, Aceh. Panut Hadisiswoyo, Kepala Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (YOSL-IOC), mengatakan, Pertiwi diselamatkan tanpa diberikan anestesi karena diduga dapat membahayakan organ vitalnya. Kondisi Pertiwi saat ditemukan dalam kondisi kurus karena malnutrisi. <img src="https://photo.reqnews.com/images/5f5ae0e4bc0dc200a6e12d676ee8fe4a.jpg" style="width: 960px;">Pertiwi di atas meja operasi. (FOTO: SOCP/ Facebook)“Tim kami berhasil menyelamatkan orangutan yang terluka. Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Melihat tubuhnya yang kurus, kami curiga dia kekurangan gizi,” ujar Panut sebagaimana dikutip dari The Jakarta Post, Jumat lalu. Setelah menerima laporan dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tentang orangutan yang terperangkap di perkebunan kelapa sawit milik petani kecil di desa Namo Buaya, tim HOCRU-OIC segera pergi ke lokasi. Di sana, mereka menemukan satu individu orangutan yang lengan kirinya mengalami patah tulang.  Pertiwi hanya berbobot lima kilogram. Bobot ini 15 kilogram lebih rendah dari berat rata-rata orangutan. Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan bahwa dari pengamatan BKSDA Aceh, banyak orangutan terisolasi di perkebunan kelapa sawit di desa Namo Buaya.<img src="https://photo.reqnews.com/images/4a3b54c8165c2cbf0613b812dc7866e6.jpg" style="width: 960px;">Hasil rontgen Pertiwi yang menunjukkan cidera patah tulang lengan kiri. (FOTO: SOCP/ Facebook)“Lembaga kami akan mengambil langkah serius untuk mengatasi konflik antara manusia dan orangutan sehingga kami dapat mencegah lebih banyak perburuan orangutan dan konflik yang mematikan,” ujarnya. Kini, lembaga Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) sedang melakukan tindakan medis terhadap Pertiwi. Seperti diberitakan SOCP dalam akun Facebooknya, Senin (25/3/2019), Pertiwi menjalani operasi tulang secara sukses. Dr. Andreas Messikomer, seorang dokter bedah tulang dari Swiss yang sekaligus relawan SOCP berhasil melakukan tindakan medis tersebut. (Prazz)

Ditemukan di Perkebunan Sawit, Pertiwi Berhasil Diselamatkan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi