JAKARTA, REQNews - Akademisi dari Universitas Indonesia Ade Armando menggagas petisi di laman change.org meminta Presiden Joko Widodo memecat Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly terkait keberadaan tersangka kasus suap Harun Masiku pada Rabu 22 Januari 2020.
Petisi gagasan Ade Armando dkk bertajuk 'Presiden Jokowi, Berhentikan Yasonna Laoly karena Kebohongan Publik tentang Harun Masiku'.
"Kami sebagai kumpulan warga negara yang peduli pada perang melawan korupsi meminta Presiden Jokowi memberhentikan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Laoly, karena kasus kebohongan publik bahwa tersangka korupsi Harun Masiku berada di luar negeri sejak 6 Januari 2019," demikian paragraf pembuka petisi itu seperti diakses di laman change.org, Rabu, 22 Januari 2020.
Petisi itu dibuat setelah Kantor Imigrasi gagal memantau mantan caleg PDIP, Harun Masiku, yang telah ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap kepada mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
 Pegiat media sosial itu menilai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly melakukan kebohongan publik dengan menyatakan bahwa Harun Masiku masih berada di luar negeri. Padahal, Harun Masiku sudah berada di Indonesia.
Kemudian Kantor Imigrasi meralat pernyataan Harun Masiku masih berada di luar negeri. Mereka menyatakan ada keterlambatan dalam pemrosesan data perlintasan sehingga Kantor Imigrasi Indonesia terlambat mengetahui Harun Masiku sudah berada di Indonesia pada 7 Januari 2020.
Setelah 18 jam dibuat, sebanyak 611 warga telah menandatangani petisi pemecatan Yasonna dari jabatan menkumham di Kabinet Indonesia Maju.

Ade Armando Bikin Petisi Jokowi Pecat Yasonna Laoly

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi