JAKARTA, REQnews -&nbsp;Serangan rudal Iran yang menghantam pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari 2020 lalu telah memberi efek tak menyenangkan untuk Washington.
Mengutip AFP, Sabtu 25 Januari 2020, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon menyatakan, serangan rudal Iran itu membuat 34 tentara mereka mengalami luka serius dan gegar otak.
"34 personel kami didiagnosis gegar otak dan TBI (cedera otak traumatik)," ujar Jubir Pentagon, Jonathan Hoffman.
Tentu saja, informasi dari Pentagon mengenai adanya puluhan tentara yang terluka ini bertentangan dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang pernah mengatakan tak ada satupun korban akibat serangan rudal Iran.
Dari 34 tentara yang sekarat tersebut, 9 di antaranya masih menjalani perawatan medis lanjutan di Landstuhl Regional Medical Center di Jerman.
Kondisi terbaru yang dialami para tentara AS itu tidak disebut lebih lanjut. Sekitar 17 tentara AS lainnya yang sempat dirawat, telah kembali bertugas di Irak.
Ketegangan antara AS dan Irak dimulai ketika Washington mengirimkan drone dan melakukan serangan dari udara terhadap iring-iringan Komandan Pasukan Al Quds Iran Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu. Soleimani dinyatakan gugur dalam serangan tersebut.

34 Tentara AS Dinyatakan Gegar Otak akibat Rudal Iran

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi