JAKARTA, REQnews - Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono menegaskan tidak ada penjualan bakso tikus di wilayah hukumnya. Maka, informasi soal itu adalah tidak benar alias hoax.
Ruruh menyatakan itu usai menerima hasil uji laboratorium pentol bakso yang dijual pedagang di Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.
"Setelah sampel pentol bakso dari penjual, sisa yang dimakan konsumen serta penyuplainya di Nganjuk hasilnya negatif. Tidak ada kandungan daging tikus di dalamnya," kata Ruru yang dikutip Sabtu 1 Fabruari 2020.
Polres Madiun menyelediki kasus dugaan penjualan bakso tikus setelah viral di media sosial.
Selain tidak mengandung daging tikus, pentol bakso tersebut tidak mengandung boraks atau formalin.
Usai menggelar jumpa pers, Polres Madiun mempertemukan pemilik bakso bernama Sugeng Riadi dengan dengan Ajeng Diah Rusmayanti yang mengunggah di status WhatsApp.
Pada video yang diunggah dalam status, ia tidak menyebutkan adanya daging tikus dalam pentol bakso tersebut. Kalimat daging tikus itu muncul dalam komentar di media sosial.
Ajeng meminta maaf kepada Sugeng selaku penjual bakso. Sementara itu, Sugeng mengatakan omzet penjualan baksonya turun drastis akibat isu bakso daging tikus.
Jika semula omzetnya bisa Rp 1,5 sampai Rp 2 juta setiap kali berjualan, kini hanya Rp 50 sampai Rp 70 ribu sekali dagang.

Polisi Buktikan Informasi Bakso Tikus Adalah Hoax

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi