&nbsp;
JAKARTA, REQNews - Polisi punya alasan tersendiri mengani rekonstruksi kasus penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan tetap dilakukan, meski tanpa novel dan pemeran pengganti.
Wadir Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti mengatakan keputusan memakai pemeran pengganti Novel Baswedan saat rekonstruksi karena mendapat informasi novel berada di Singapura. Sementara, kata Dedy, rekonstruksi tidak bisa ditunda lantaran dikejar waktu pemberkasan perkara.
"Kami mendapatkan informasi dari salah satu kuasa hukumnya yang menyatakan bahwa yang bersangkutan (Novel) sedang berada di Singapura," ujarnya, Jumat, 7 Februari 2020.
Dedy melanjutkan, bahwa kegiatan rekonstruksi tidak bisa lagi ditunda dan harus dilaksanakan karena terikat waktu masa pemberkasan dan penahanan.
Dedy mengakui penyidik sempat bertemu dengan Novel saat rekonstruksi berlangsung. Namun, kata dia, Novel menolak ikut terlibat dalam rekonstruksi karena alasan kesehatan.
Pihaknya akan mengkonfirmasi informasi bahwa Novel sedang berada di Singapura kepada salah satu kuasa hukumnya. Sebab, kabar tersebut berasal dari kuasa hukum Novel.
Dia menilai proses rekonstruksi sudah cukup untuk melengkapi berkas perkara para tersangka. Dedy menjamin hasil rekonstruksi ini dapat dipertanggungjawabkan meskipun jika pihak Novel merasa keberatan.
"Hak yang bersangkutan. Kami akan pertanggungjawabkan proses persidangan nanti," tegasnya.
&nbsp;

Ini Alasan Polisi Tetap Lakukan Rekonstruksi Tanpa Novel Baswedan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi