JAKARTA, REQnews -&nbsp;Usai mengobok-obok klinik aborsi ilegal di wilayah Paseban, Jakarta Pusat baru-baru ini, polisi kini membidik sejumlah penyedia jasa serupa di wilayah lainnya di ibu kota.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus berkata, pihaknya telah memetakan beberapa titik yang dicurigai beroperasi klinik serupa di wilayah Jakarta.
"Kemungkinan masih ada yang lain, masih kita dalami," ujar Kombes Yusri di Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.
Namun, Yusri mengaku polisi mengalami beberapa kendala untuk menggerebek klinik ilegal tersebut. Pasalnya, jika satu klinik terbongkar, maka yang lain akan tutup sementara untuk menghindari kejaran polisi.
"Kalau ada satu yang dilakukan digerebek, yang lain tiarap. Daerah sana memang hampir rata-rata masih banyak klinik" ujarnya.
Yusri menyampaikan buktinya pada tahun 2016 lalu, penyidik Polda Metro Jaya juga membongkar praktik aborsi di Klinik Cimandiri. Pelakunya juga sama seorang dokter berinisial A.
"Pada saat itu dia berhasil melarikan diri dan berhasil mengamankan beberapa tersangka, termasuk inisial SI, staf dokter A ini, ini staf dokter A tahun 2016 juga di Klinik Cimandiri," kata Yusri.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek klinik aborsi ilegal di Paseban, Jakarta Pusat pada 11 Februari 2020 kemarin. Dalam penggerebekan itu, Polisi menangkap Dokter berinisial MM alias A, dan stafnya RM, dan SI. Selain itu, keesokan harinya meringkus tiga bidan yang bekerja di Klinik tersebut. S
aat ini,&nbsp;polisi&nbsp;masih memburu keberadaan seorang dokter aborsi lain berinisial S serta 50 bidan yang merupakan kaki tangan dari A.
Dari hasil penyelidikan, Klinik Aborsi Paseban telah beroperasi selama 21 bulan. Adapun pasien yang telah mendatangi klinik berjumlah 1632 orang dengan rincian 903 pasien telah menggugurkan janinnya. Tercatat, keuntungan yang diperoleh selama beroperasi mencapai Rp 5,5 miliar.

Selain Paseban, Polisi Pastikan Masih Banyak Klinik Aborsi Ilegal di Jakarta

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi