JAKARTA, REQnews -Sebanyak 80 persen Muslim di Skotlandia dilaporkan telah mengalami berbagai bentuk diskriminasi akibat meningkatnya Islamofobia, berdasarkan catatan organisasi Holyrood.
Sampai-sampai, akibat diskriminasi ini, sejumlah Muslim terpaksa menggunakan pakaian yang berbeda, mengubah aksen hingga takut keluar rumah, terutama di jalan-jalan umum dan fasilitas angkutan kota.
Mengutip&nbsp;thenational.scot, Rabu 26 Februari 2020, bukan hanya perilaku, para Muslim juga mengubah nama mereka agar tak terlihat Islami demi bisa merasa aman kala bersosialisasi dengan warga lainnya.
Kekhawatiran lain yang muncul adalah, para Muslim tak ingin disebut sebagai teroris atau jaringan ekstremisme lainnya, terutama para wanita ketika mengenakan hijab di tempat umum.
"Mereka merasa seperti orang luar di negara sendiri. Ini memalukan," kata Ketua Holyroods Anas Sarwar dalam keterangan resminya.
Temuan awal dari penelitian yang dilakukan bersama dengan Universitas Newcastle ini dibuat untuk melihat secara serius nasalah Islamofobia di Skotlandia. Penelitian juga menemukan beberapa kasus kekerasan fisik dan diskriminasi layanan kesehatan hingga pendidikan terhadap Muslim.
Sebanyak 435 orang mengambil bagian dalam penelitian, termasuk 344 yang menggambarkan diri mereka sebagai Muslim.&nbsp; Dari responden Muslim itu, 35,5 persen mengatakan mereka menghadapi pelecehan karena iman mereka setiap hari, sementara 41,3 persen mengatakan mereka harus berurusan dengan insiden seperti itu secara rutin.
Secara keseluruhan, 83,4 persen responden Muslim mengatakan mereka telah mengalami Islamofobia&nbsp; dengan 78,8 persen percaya masalahnya semakin buruk di Skotlandia.&nbsp;

Diskriminasi dan Islamofobia Hantui 80 Persen Muslim Skotlandia

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi