JAKARTA, REQnews - Aksi brutal debt collector yang menarik kendaraan tanpa melalui proses pengadilan masih dianggap sebagai masalah dan bikin resah masyarakat. Bahkan putusan MK yang menyatakan bahwa debt collector atau leasing tidak bisa main tarik motor kredit macet pun dianggap sebelah mata.
Pihak leasing atau finance seperti melalukan perlawanan terhadap keputusan tersebut. &ldquo;Leasing masih tetap bisa menarik kendaraan dari debitur macet yang sebelumnya telah diperingatkan. Dengan catatan, prosedur sudah dijalankan,&rdquo; ujar Suwandi Wiratno, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).
Pernyataan itu membuat polisi meradang dan puncaknya ketika kejadian penarikan motor ojek online oleh debt collector di Jakarta Timur beberapa waktu lalu. Polisi akan memanggil pihak leasing untuk dimintai keterangan karena bagaimanapun menggunakan debt collector untuk menarik motor kredit macet adalah salah.
Padahal, ada dasar hukumnya yaitu Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2011. Yakni satu-satunya pihak yang berhak menarik kendaraan kredit bermasalah adalah kepolisian atas keputusan Pengadilan.
Bila terjadi penarikan motor atau mobil jangan pernah tandatangani surat penyerahan dari leasing walau dipaksa. Jadi berdasarkan peraturan Kapolri tersebut debt collector bisa dipidana karena yang berhak menarik motor kredit macet hanya polisi.
Artinya, peraturan ini bikin profesi debt collector mati kutu.

Catat! Peraturan Kapolri Ini Bikin Profesi Debt Collector Mati Kutu

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi