JAKARTA, REQNews - Hingga akhir 2019, tersedia 240 jabatan Kepala Desa (Kades) yang kosong di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, 229 desa di antaranya akan mengadakan Pemilihan Kepala Desa serentak pada 29 Juni mendatang. Sedangkan 11 jabatan Kades lainnya baru akan berakhir pada Desember 2019.&nbsp; “Menurut aturan, pemajuan Pilkades tidak boleh lebih dari enam bulan,” kata Kepala Bidang Bina Pemerintah Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Candra Irawan, sebagaimana dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Secara lebih rinci, Candra menjelaskan, dari 229 desa yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa serentak, sebagian besar masa jabatan kadesnya akan habis pada 18 April dan September mendatang.&nbsp; “Kalau masa jabatannya September maka Pilkadesnya dimajukan. Karena tidak lebih dari 6 bulan,” ujarnya. Mengenai tata cara pemungutan suara, Candra mengatakan, akan menggunakan dua cara, yaitu secara manual dan elektronik (e-voting).&nbsp; Berdasarkan data, 62 desa yang berada di 22 kecamatan akan menggunakan pemungutan suara secara elektronik. Sedangkan sisanya akan melakukan pemungutan suara secara manual.&nbsp; “Sisanya masih menggunakan cara manual. Desanya mana saja belum kami tentukan,” ujarnya.Candra juga menjelaskan, selain ketersediaan peralatan elektronik untuk penyelenggaraan e-voting, jumlah sumber daya manusia sebagai pelaksana e-voting juga masih sangat terbatas.&nbsp; Dari tahun ke tahun, Pemilihan Kepala Desa di Boyolali secara elektronik mengalami naik turun setiap tahunnya. Sejak pertama kali e-voting dilakukan pada 2016, hanya ada 15 desa yang menggunakannya. Tahun berikutnya, sempat menurun, hanya ada lima desa yang menggunakan e-voting. (Prazz)

Tahun ini, 240 Jabatan Kades di Boyolali Kosong!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi