JAKARTA, REQnews -&nbsp;Kebijakan lockdown nasional yang diambil Perdana Menteri India Narendra Modi berujung malapetaka. Kerusuhan tak terhindarkan karena ketakutan masyarakat akan Covid-19.
Pada Selasa 24 Maret 2020 lalu, Modi mengumumkan pemberlakuan lockdown skala nasional selama 21 hari. Mendengar pengumuman itu, warga India panik dan menyerbu toko-toko makanan serta obat sebagai stok.
Awalnya, masyarakat hanya mengantre biasa. Pemandangan lautan manusia yang sibuk mencari stok makanan dan obat tampak di beberapa kota utama, seperti Delhi, Mumbai dan Bengaluru.
Di sisi lain, polisi telah menginstruksikan agar para pedagang tutup, terutama di Delhi. Akibatnya, warga yang belum mendapat stok makanan mulai bertindak rusuh dan membongkar berbagai toko.
Ribuan orang tak peduli dengan instruksi pemerintah untuk tidak keluar rumah. Mereka memenuhi pasar-pasar utama untuk memastikan kebagian stok pangan.
Polisi pun bergerak mengatur warga yang berkerumun. Berbagai upaya termasuk tindakan hukuman fisik diberlakukan bagi masyarakat yang tak taat aturan jarak sosial atau social distancing.
\Polisi memerintahkan warga yang melanggar untuk melakukan squat, sit-up, push-up, dan dalam beberapa situasi bahkan polisi mencambuk mereka yang melanggar batasan.&nbsp;
Langkah petugas kepolisian India telah menarik baik pujian maupun kritik dari publik. Banyak yang memuji polisi karena merancang cara-cara kreatif untuk menghukum mereka yang keluar meskipun ada batasan.&nbsp;
&nbsp;
&nbsp;

Mencekam! Lockdown Berujung Malapetaka di India

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi