JAKARTA, REQnews -&nbsp;Setelah kasus Jiwasraya, kini Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Cipta (ISP) juga ikutan gagal bayar terhadap nasabah-nasabahnya.
Bukan hanya gagal bayar, ISP juga melakukan PHK massal terhadap karyawannya. Mereka yang terkena PHK bahkan tak diberi pesangon, padahal koperasi tersebut terakhir diketahui memiliki dana hingga Rp 10 triliun.
Salah satu karyawan yang terkena PHK, Boy (nama samaran) menyebut, ISP selama ini merupakan koperasi simpan pinjam yang target nasabahnya menengah ke atas. ISP menawarkan bunga sedikit lebih tinggi dari perbankan, sehingga mudah menarik dana nasabah.
Menurut Boy, ISP seharusnya menyalurkan dananya ke anggota yang meminjam. Namun belakangan per bulannya, ISP hanya menyalurkan pinjaman sekitar Rp 30 hingga Rp 40 miliar saja.
"Saya lihat data orang lending se-Indonesia, mereka paling kucurkan dana Rp 30 hingga Rp 40 miliar sebulan, sementara dana yang masuk ratusan miliar. Di 2018 saja dananya sudah Rp 10 triliun," kata Boy, Senin 6 April 2020, seperti dikutip dari&nbsp;Detikcom.
Boy bahkan bertanya-tanya, dimana sisa dana kelolaan ISP yang triliunan tersebut. Ia berkata, sementara ini hanya pemilik, Direktur Utama dan Tuhan saja yang tahu, bahkan sekelas direksipun tak bisa menjawabnya.
"Cuma owner, dirut dan Tuhan yang tahu, kalau direktur pun tidak tahu. Menurut saya mereka juga korban, karena uangnya juga nyangkut di sini, keluarganya juga," ujarnya.
Sebelumnya, pada 24 Februari 2020, ISP mengeluarkan memo ke nasabahnya bahwa pengembalian dana harus diperpanjang 6 bulan hingga 4 tahun, tergantung jumlah dana yang ditempatkan.
Setelah itu ISP mengeluarkan memo baru, isinya pengembalian dana tidak lagi diperpanjang melainkan dicicil 3-10 tahun. Ironisnya lagi pengembalian dana nasabah dilakukan tanpa bunga.
&nbsp;

Indosurya Gagal Bayar, Eks Karyawan Sebut Duit Rp 10 T Lenyap

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi