JAKARTA, REQnews - Selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Kapolri Jenderal Idham Aziz menetapkan tindak kejahatan baru yang bakal diberantas. Itu adalah memainkan harga, menimbun, menghalangi dan menghambat jalur distribusi alat kesehatan (alkes) serta memroduksi dan mengedarkan alat pelindung diri (APD), hand sanitizer maupun alkes lainnya yang tidak sesuai standar.
Hal itu dituangkan dalam telegram Kapolri soal pelaksanaan tugas jajaran reskrim dalam mengatasi keterbatasan jumlah APD, hand sanitizer serta alkes lainnya.
"Diterbitkan dalam rangka penanganan perkara dan pedoman pelaksanaan tugas selama masa pencegahan penyebaran Covid19 dalam pelaksanaan tugas reskrim soal kebutuhan APD, hand sanitizer dan alat kesehatan lainnya," kata Jenderal Pol Idham Azis, di Jakarta, Selasa 7 April 2020.
Telegram Kapolri Nomor: ST/1101/IV/HUK.7.1./2020 tertanggal 4 April 2020 ini menyebutkan hal tersebut sebagai pelanggaran atau kejahatan yang mungkin terjadi selama penerapan PSBB.
Kapolri meminta jajarannya memetakan potensi kejahatan terkait kebutuhan alat kesehatan tersebut.
Maka, Polri harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan (Dinkes) atau distributor serta membantu memperlancar dan mengawasi pasokan alkes hingga ke konsumen.
Jenderal Idhan Aziz juga kelompok masyarakat memproduksi APD mandiri dalam pengawasan dan bimbingan Dinkes setempat.
Mantan Kabareskrim Polri ini meminta jajarannya untuk menegakkan hukum jika menemukan penimbunan dan penyalahgunaan alkes.
Selain itu setiap pengungkapan kasus harus diekspose untuk memberi efek jera kepada pelaku agar mencegah terjadinya kejahatan serupa di kemudian hari.

Perilaku Ini Jadi Kejahatan Pidana Selama PSBB

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi