JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pelaku usaha Alat Pelindung Diri (APD), baik produsen ataupun distributor harus ekstra hati-hati karena ada risiko pidana menanti kalian jika melanggar ketentuan perundangan yang berlaku.
Dijelaskan Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, pelaku usaha APD bisa saja dipidana jika melakukan penimbunan, permainan harga, dan menghalangi atau menghambat jalur distribusi.
"Apabila tidak dipatuhi, ada perundang-undangan yang mengatur dengan perangkat ancaman pidananya. Jadi hal ini hendaknya menjadi perhatian khusus," kata Kombes Asep di Jakarta, Kamis 9 April 2020.
Sejauh ini ini, Asep menyebut Polri telah mengantongi 18 kasus dengan modus operandi memainkan harga, menimbun, dan menghalangi serta menghambat jalur distribusi alat kesehatan.
Selain itu, Polri juga menemukan kasus lainnya, yakni produksi dan peredaran APD, handsanitizer dan alat kesehatan lainnya, yang tidak memenuhi standar dan tidak mengantongi izin edar.
Dari 18 kasus tersebut polisi menetapkan 33 tersangka dan menahan dua orang. Asep mengatakan tersangka pertama yang ditahan disangkakan melanggar Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan, dan Pelanggaran Pasal 29 dan Pasal 107 dengan ancaman 5 tahun kurungan dan denda Rp 50 miliar.
Sementara tersangka kedua melanggar Undang-undang Nomor 36 Pasal 98 dan Pasal 196 perihal Kesehatan.
"Untuk tersangka kedua diancam hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp1,5 miliar," ujarnya.

Hati-hati! Ada Risiko Pidana bagi Distributor dan Produsen APD

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi