JAKARTA, REQNews&nbsp; - Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhi vonis tiga tahun kurungan terhadap terdakwa kasus suap restitusi pajak Komisaris <a href="https://www.reqnews.com/news/5651/kpk-menjadwalkan-periksa-tiga-tersangka-kasus-restitusi-pajak-pt-wae" title="Kasus Komisaris PT Wahana Auto Ekamarga">PT Wahana Auto Ekamarga </a>(WAE), Darwin Maspolin.
Selain hukuman penjara, Komisaris PT. WAE juga didenda Rp200 juta subsider 4 bulan kurungan.
"Menyatakan terdakwa terbukti melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan berlanjut sebagaimana dakwaan pertama," kata Ketua Majelis Hakim Rianto Adam Pontoh saat membacakan vonis di pengadilan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 13 April 2020.
Dalam vonis tersebut hakim memberi pertimbangan yang memberatkan dan yang meringankan. Hal yang memberatkan adalah Darwin tidak mendukung program pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
Adapun hal yang meringankan yakni terdakwa belum pernah dihukum. Darwin juga bersikap sopan di persidangan. Sementara itu terkait vonis tersebut terdakwa maupun Jaksa Penuntut Umum (JPU) masih pikir-pikir untuk upaya hukum lainnya.
Diketahui, Darwin memberi suap 131.200 dolar Singapura atau setara Rp 1,8 miliar kepada sejumlah pegawai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Penanaman Modal Asing (PMA) 3 DKI Jakarta.
Mereka adalah Kepala KPP PMA 3 DKI Jakarta Yul Dirga, dan tiga orang pemeriksa pajak KPP PMA 3 Jakarta yakni Hadi Sutrisno, Jumari, M Naim Fahmi. Suap diberikan agar pengajuan restitusi pajak PT WAE tahun pajak 2015 sebesar Rp 5,03 miliar dan tahun pajak 2016 sebesar Rp2,7 miliar disetujui.
Seperti diketahui vonis yang diterima Darwin lebih rendah dibanding tuntutan JPU KPK yang meminta agar Darwin dihukum 4 tahun penjara ditambah denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan.
&nbsp;

Terbukti Suap Petugas Pajak, Darwin Maspolin Divonis 3 Tahun Penjara

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi