JAKARTA, REQnews -&nbsp;Para ulama dan cendekiawan di Inggris mengeluarkan fatwa baru, bahwa tenaga medis yang bertugas untuk penanganan Covid-19 dipersilakan tak berpuasa saat bulan <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Ramadan">Ramadan</a> nanti, dengan syarat dalam kondisi tengah menangani pasien.
Fatwa ini adalah jawaban atas keluhan tenaga medis, yang sebelumnya menyebut perlengkapan pelindung diri yang mereka pakai dalam penanganan pasien corona, dapat mengakibatkan dehidrasi dan gelombang panas di tubuh.
Apalagi, di Inggris, karena banyaknya korban Covid-19, para perawat terpaksa ditambah jam shift-nya menjadi 12 jam per hari. Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan yang serius.
Baca Juga:&nbsp;<a href="https://www.reqnews.com/news/15307/tarawih-hingga-bukber-menag-larang-10-kegiatan-ini-selama-ramadan">Tarawih hingga Bukber, Menag Larang 10 Kegiatan Ini Selama Ramadan</a>
Maka dari itu, mengutip&nbsp;5pillars, para ulama khawatir jika petugas medis tetap berpuasa, maka dapat mengancam jiwa mereka karena kondisi-kondisi tersebut.
Fatwa tersebut ditandatangani oleh para cendekiawan Deobandi di Blackburn, Batley, Bury, Bradfor, Leeds, London, Birmingham, Sheffield dan Leicester. Dalam fatwa tersebut, mereka meminta agar para petugas medis untuk mencari alternatif sehingga mereka dapat terus berpuasa, namun apabila mereka tidak bisa, maka mereka dapat menundanya.
&nbsp;
Catatan pentingnya, para ulama meminta petugas medis tetap berpuasa jika sedang tak bertugas di rumah sakit, atau sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Ulama Bolehkan Tenaga Medis Corona Inggris Tak Puasa saat Ramadan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi