JAKARTA, REQnews -&nbsp;Serangan siber berbentuk <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_perusak">malware</a> dan phising kini tengah melanda Gmail. Hal ini menandakan akun-akun email pengguna kini rentan disusupi atau diretas.
Berdasarkan temuan Google, dalam sehari malware dan phising yang menyerang Gmail bisa mencapai 18 juta, dengan topik atau tema yang mengangkat Covid-19.
"Selama seminggu lalu, kami mencatat 18 juta&nbsp;malware&nbsp;dan surel&nbsp;phishing&nbsp;terkait corona setiap harinya. Jumlah itu melengkapi 240 juta pesan&nbsp;spam&nbsp;harian dengan topik Covid-19," kata pernyataan resmi Google, seperti dikutip dari&nbsp;Business Insider, Jumat 17 April 2020.
Google kini masih berupaya mendalami sumber malware tersebut, dan menghapusnya jika terdeteksi. Namun, pengguna juga diminta untuk aktif melindungi akunnya agar terhindar dari peretasan yang merugikan.
"Pengguna harus selalu mengecek keamanan akunnya, dan tidak mengunduh dokumen-dokumen yang tidak dikenali. Lebih baik lagi jika menggunakan tinjauan dokumen bawaan Gmail," tulis pernyataan Google.
Perlu diketahui, peretas telah mengeksploitasi Gmail dengan cara yang berbeda-beda, termasuk meniru akun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Akun tiruan itu kemudian digunakan untuk menghimpun sumbangan serta mendistribusikan&nbsp;malware. Selain WHO, peretas bahkan meniru lembaga pemerintahan lainnya.

18 Juta Malware Beredar di Gmail, Awas Kamu Diretas!

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi