TERNATE, REQNews - Rustam sempat melarikan diri dari petugas kesehatan usai dinyatakan positif berdasarkan <a href="https://www.reqnews.com/news/14641/hasil-rapid-test-300-siswa-setukpa-polri-sukabumi-positif-covid-19" title="Hasil Rapid Test 300 Siswa Setukpa Polri Sukabumi Positif Covid-19">rapid test</a> atau uji cepat virus corona (Covid-19). Dia mengamuk dan kabur saat ingin dibawa ke RS Chasan Boesoirie.
"Saya tidak demam, tidak batuk. Saya sehat-sehat saja," ucap pedagang pakaian di Ternate itu, saat diminta mengikuti petugas medis oleh ketua PMI Kota Ternate, Muhajirin, Jumata, 17 April 2020.
Rustam sempat ke Jakarta pada akhir Maret lalu dengan KM Dorolonda. Dia membeli pakaian untuk dijual kembali di hari lebaran di Ternate, Maluku.
Lima hari berlayar dari Ternate, Rustam tiba di Jakarta. Dia sempat tinggal selama 14 hari di sebuah toko. Rustam lalu kembali menumpang KM Dorolonda untuk kembali ke Ternate. Dia tiba di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate pada Kamis, 16 April 2020. Mengikuti aturan yang diterapkan, Rustam menjalani rapid test bersama penumpang lainnya.
Saat itulah Rustam diketahui positif virus corona. Namun, ia berdalih tubuhnya kurang sehat akibat aktivitas yang tidak teratur dalam beberapa hari terakhir.
Rustam sempat menolak. Ia beralasan barang dagangannya masih di pelabuhan dan belum diangkat. Ketua PMI Kota Ternate Muhajirin dan anggota tim medis lainnya terus membujuk Rustam agar mau arahan petugas medis.
Rustam akhirnya mau berdiam di kamar di Hotel Vellya. Dia menunggu untuk menjalani tes lanjutan oleh tim medis usai dibujuk berulang kali.
Ketua PMI Ternate Muhajirin mengaku Rustam sempat sulit dibujuk bahkan Rustam sempat kabur saat ingin dibawa petugas medis ke RS Chasan Boesoirie.
&nbsp;

Pria Datang dari Jakarta di Ternate Mengamuk Tolak Tes Corona

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi