JAKARTA, REQNews - Lima dari tujuh kelompok produk baja Indonesia ke Kanada dinilai aman dan tidak terkena tindakan pengamanan perdagangan (safeguard) Kanada. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan melalui rilis resmi, Kamis (10/4/2019). Keputusan tersebut merupakan hasil penyelidikan yang dimulai sejak 10 Oktober 2018. Penyelidikan ini merupakan reaksi terhadap kebijakan restriktif tarif global Amerika Serikat terhadap impor baja sebesar 25% dan alumunium sebesar 19% sejak Maret 2018. Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Pradnyawati menjelaskan, Kemendag telah menyampaikan keberatan terhadap penyelidikan tersebut secara tertulis maupun secara langsung dalam proses dengar pendapat di Kanada. Dalam proses tersebut, pemerintah Indonesia selalu menekankan kepada Otoritas Kanada bahwa Indonesia masih berstatus negara berkembang. Penekanan terhadap status ini bertujuan agar Indonesia mendapat perlauan istimewa, sesuai perjanjian WTO terkait safeguard. Dengan demikian, Indonesia mendapat pembebasan pengenaan safeguard untuk tujuh kelompok produk baja.&nbsp; Lima produk baja yang tidak terkena safeguard adalah concrete reinforcing bar, energy tubular goods, hot rolled sheet, pre-painted steel, dan wire rod. Sedangkan dua kelompok produk yang dikenakan safeguard adalah heavy plate dan stainless steel wire. Perihal dampak pembebasan lima produk baja tersebut dari safeguard, Oke menjelaskan, pasar ekspor Indonesia di Kanada dapat meluas dan volumenya dapat meningkat. (Prazz)

Lima dari Tujuh Produk Baja Indonesia Tidak Terkena Safeguard Kanada

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi