MAKASSAR, REQNews &mdash; Pada Jumat, 24 April 2020 malam, <a href="https://www.reqnews.com/news/15273/dianjurkan-diam-di-rumah-warga-di-makassar-malah-tawuran" title="Dianjurkan Diam di Rumah, Warga di Makassar Malah Tawuran">warga Makassar</a> yang berkumpul di pinggir jalan disemprot dengan air menggunakan mobil pemadam kebakaran oleh tim gabungan yang melakukan patroli penerapan PSBB. Warga yang berkumpul tersebut pun berhamburan membubarkan diri.
Kepala Satpol PP Kota Makassar, Iman Hud mengakui, masih banyak pihak-pihak yang melakukan pelanggaran aturan PSBB.
&ldquo;Banyak toko-toko yang seharusnya tutup, tapi nyatanya masih tetap buka atau beroperasi. Tapi lebih banyak yang tutup daripada yang buka, dan yang buka itu lebih banyak yang patuh ketika diberikan pemahaman,&rdquo; kata Iman, Jumat, 24 April 2020 malam.
Baca Juga:&nbsp;<a href="https://www.reqnews.com/news/14248/nah-loh-polri-tindak-tegas-warga-yang-masih-ngotot-berkumpul">Nah Loh, Polri Tindak Tegas Warga yang Masih Ngotot Berkumpul</a>
Menurut Iman, di antara toko-toko yang masih buka tersebut, ada yang benar-benar belum paham terkait aturan PSBB. Tetapi, ada juga yang memang ingin mencari keuntungan dan mengabaikan penerapan PSBB.
Selain tempat usaha yang membandel, lanjut Iman, pihaknya juga masih menemukan beberapa tempat ibadah yang tetap melaksanakan ibadah sholat berjamaah, meski sudah ada imbauan dari pemerintah pusat hingga daerah untuk menghentikan sementara dan mengganti dengan melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
Khusus untuk masalah ibadah ini, Iman mengatakan, penanganannya bukan dengan cara represif. Akan tetapi, dibutuhkan pendekatan secara informal.
&ldquo;Masih ada yang melakukan ibadah di mesjid-mesjid, tapi sekitar 80 sampai 90 persen sudah mematuhi PSBB. Respon positif masyarakat cukup baik, sisanya itu perlu pendekatan secara informal. Hadirkan tokoh-tokoh agama yang dituakan untuk diajak berkomunikasi. Jangan libatkan polisi, TNI dan Satpol-PP, karena itu akan terkesan represif,&rdquo; tuturnya.
Besok, memasuki hari kedua pelaksanaan PSBB di Kota Makassar, Iman mengaku akan kembali menurunkan personelnya untuk melakukan pengamanan dan memastikan aturan yang ada benar-benar dipatuhi oleh seluruh elemen masayarakat.
Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Makassar, Ismail Hajiali memang sudah menyampaikan bahwa pihaknya tak akan memberikan toleransi bagi warga yang melanggar Peraturan Walikota (Perwali) Makassar Nomor 22 Tahun 2020 tentang penerapan PSBB.
&ldquo;Kalau ada yang melangar apa yang ada dalam Perwali Nomor 2 Tahun 2020 itu, tentu ada sanksinya. Kalau dia ada berkumpul lebih dari 5 orang dan tidak jelas apa maksud dan tujuannya atau tidak penting, maka akan dibubarkan. Kalau itu di rang terbuka, akan disemprot dengan air menggunakan mobil water cannon oleh pihak kepolisian,&rdquo; kata Ismail, Kamis, 23 April 2020.

Bubar! Mobil Damkar di Makassar Semprotkan Air Warga Berkumpul

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi