CIANJUR, REQnews - Masih ingat unjuk rasa mahasiswa di Cianjur yang mengakibatkan seorang polisi tewas? Hari ini, 29 April 2020, lima mahasiswa pengunjuk rasa dituntut jaksa agar dijatuhi pidana penjara selama 13 dan 15 tahun.
Ada dua mahasiswa yang dituntut hukuman penjara selama 15 tahun dan tiga lainnya dituntut agar diberi sanksi penjara selama 13 tahun.
Beratnya tuntutan tersebut karena saat mereka melakukan unjuk rasa tidak ada izin sehingga mengakibatkan nyawa anggota Polres Cianjur Ipda Erwin melayang.
Dia tewas akibat luka bakar di tubuhnya saat mengamankan aksi unjuk rasa pada Agustus 2019.
"Terlebih sebelumnya ada larangan saat berunjuk rasa tidak membawa bahan bakar dan menyebabkan terganggunya ketertiban umum. Namun fakta di persidangan terungkap koordinator aksi mengetahui anggotanya membawa bahan yang mudah terbakar," kata Jaksa Penuntut Umum Kejari Cianjur, Slamet Santoso, Rabu.
Namun, kuasa hukum kelima mahasiswa itu, Iwan Permana berdalih kliennya tidak berencana melakukan pembakaran kepada polisi tersebut. Dengan entengnya Iwan mengatakan kejadian tersebut tidak ada yang menduga.
Dia akhir mengajukan keberatan tersebut akan diungkapkan pada sidang lanjutan dengan agenda pledoi atau pembelaan dari kuasa hukum yang akan dipersiapkan dalam waktu sepekan ke depan. Dia meminta hakim membatalkan tuntutan yang terlalu tinggi karena masa depan kelima kliennya masih panjang.
Sidang itu dilakukan secara online yang dipimpin Hakim Ketua Glorious Anggundoro.
&nbsp;

Mahasiswa Pembakar Polisi Dituntut 13 dan 15 Tahun Penjara

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi