BANTAENG, REQNews - Tragedi sadis penyanderaan, penganiayaan dan <a href="https://www.reqnews.com/tag/pembunuhan">pembunuhan</a> terjadi di Kampung Katabung <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Pattaneteang,_Tompobulu,_Bantaeng">Desa Pattaneteang</a> Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan pada Sabtu, 9 Mei 2020, sekitar pukul 11.00 wita.
Aksi penyanderaan yang dilakukan 9 orang yang merupakan satu keluarga terhadap 3 warga. Kejadian ini terjadi sebuah rumah panggung. Dalam penyanderaan ini dua orang terluka akibat senjata tajam.
Lebih mengerikan lagi, putri tuan rumah, ditemukan tewas dalam kamar. Terdapat luka di tubuhnya. Korban masih berstatus pelajar berusia 18 tahun.
Kejadian berawal adanya tiga korban penyanderaan di rumah pelaku. Ketiga korban penyanderaan adalah pria yang tinggal satu dusun dengan pelaku.
Baca juga:&nbsp;<a href="https://www.reqnews.com/news/16327/kronologi-pembunuhan-elvina-mayat-dalam-kardus-yang-tewas-mengenaskan">Kronologi Pembunuhan Elvina, Mayat dalam Kardus yang Tewas Mengenaskan</a>
Mereka yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25). Irfandi tidak mengalami luka. Dua lainnya mengalami luka akibat senjata tajam.
Mendapat informasi adanya dugaan penyanderaan, Polsek Tompobulu yang dipimpin Kapolsek Iptu Suhardi mendatangi TKP.
Setelah pelaku diamankan, Kapolres Bantaeng AKBP Wawan Sumantri memimpin untuk melakukan penyisiran di dalam rumah pelaku.
Polisi mendapati Ro dalam keadaan terluka dan meninggal dunia di kamar belakang rumah panggung itu.
Dalam insiden penyanderaan penganiayaan dan pembunuhan tersebut diduga dilakukan oleh lelaki Darwis (50) bersama keluarganya, yakni Darwis (50) pekerjaan petani alamat TKP selaku kepala keluarga, Anis Ibu kandung, Ra Anak Kandung, Dh anak kandung, SI anak kandung, AD menantu, AO anak kandung, RI menantu.
Menurut warga sekitarnya bahwa insiden itu yang dilakukan oleh pelaku satu keluarga dirumah tersebut yang kerasukan setan.
Sehingga anak kandungnya sendiri atas nama Rismini (16) pekerjaan pelajar alamat TKP meninggal dunia akibat dianiaya dan dibunuh, dengan luka gorokan dileher sebanyak 2 luka menganga, luka sobetan di kepala, luka gerekan dilengan sebelah kanan.
Baca juga:&nbsp;<a href="https://www.reqnews.com/the-other-side/13302/dapat-ancaman-pembunuhan-dan-pemerkosaan-hingga-ketakutan-syifa-hadju-lapor-polisi">Dapat Ancaman Pembunuhan dan Pemerkosaan hingga Ketakutan, Syifa Hadju Lapor Polisi</a>
Kini sembilan pelaku dalam proses pemeriksaan penyidik Satuan Reskrim Polres Bantaeng.
Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri melalui Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri menghimbau masyarakat sekitar TKP untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri.
"Warga diimbau menyerahkan sepenuhnya proses hukum selanjutnya kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polres Bantaeng," katanya.
Motif dan modus kejadian, kata dia, masih didalami oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Bantaeng.
&nbsp;

Penyanderaan Satu Keluarga di Bantaeng, Remaja Putri Tewas

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi