SRAGEN, REQNews - Tenaga medis yang berjuang di garda terdepan tak hanya berurusan dengan virus corona atau COVID-19, tapi juga tingkah pola para pasien. Tapi, prilaku pasien satu ini di Kabupaten Sragen sangat tidak patut dicontoh, karena melakukan <a href="https://www.reqnews.com/news/10456/haddad-alwi-dipersekusi-ormas-begini-tanggapan-bupati-sukabumi" title="Haddad Alwi Dipersekusi Ormas, Begini Tanggapan Bupati Sukabum">persekusi </a>pada tenaga medis.
Kejadin ini dibenarkan oleh Sekertaris Daerah Sragen, Tataq Prabawanto. Dia pun sangat menyesalkan adanya persekusi terhadap tenaga kesehatan tersebut.
Tataq mengungkapkan, seharusnya masyarakat menyadari upaya keras pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.&nbsp;
"Seharusnya masyarakat melihat upaya keras yang telah dilakukan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona," kata Tataq, Minggu, 31 Mei 2020.
Tataq meminta para tenaga medis untuk tidak putus asa dalam memberikan pertolongan terhadap warga yang terpapar Virus Corona.
"Untuk petugas medis, kita tetap berusaha, jangan patah semangat," ujarnya.
Sebelumnya, seorang tenaga medis di UPTD Puskesmas Kecamatan Kedawung, Sragen mendapat intimidasi seusai melakukan penjemputan terhadap salah satu pasien terkonfirmasi positif virus corona.
Intimidasi dengan kata-kata bernada ancaman itu dikirim melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada petugas medis perempuan berusia paruh baya.
Pengirim pesan tersebut mengatakan merasa didzalimi, pengirim pesan juga mengancam akan melakukan pembalasan dengan caranya sendiri dan dalam waktu singkat.
Intimidasi lewat pesan WA itu diterima oleh petugas medis itu Jumat, 29 Mei 2020 pagi.
Dilihat dari tangkapan layar atau screenshoot pesan WA si pengirim mengatasnamakan kelompok salah satu klaster.
Salah satunya menyebut bahwa si pengirim sudah mempunyai data petugas medis itu. Kemudian si petugas medis itu dinilai ikut andil mendzaliminya. &ldquo;Kami Punya Cara Sendiri utk Membalas, kalo g sekarang brrti besok atau Lusa, Hati2 dg Kehidupan ANDA&rdquo; dan beberapa pesan lainnya.
Karena merasa terancam dan ketakutan, si petugas medis itu kemudian mengadu ke pimpinannya yakni Kepala UPTD Puskesmas Kedawung.
Karena bahasa di pesan ancaman itu menyebut bahwa sudah mengantongi data-data petugas medis lainnya, akhirnya mereka memutuskan untuk berkoordinasi dengan pihak Polsek Kedawung, Sabtu, 30 Mei 2020.

Waduh! Seorang Tenaga Medis Dipersekusi Pasien COVID-19

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi