JAKARTA, REQnews -&nbsp;Bupati Jember dr Faida kembali mangkir dari pemeriksaan oleh Badan Pengawas Pemilu (<a href="https://www.reqnews.com/search?q=bawaslu">Bawaslu</a>) dalam kasus dugaan pelanggaran penyalahgunaan wewenang dan program.
Seharusnya, Faida hadir memenuhi panggilan ke kantor Bawaslu Jember pada Minggu 31 Mei 2020 pukul 13.00 WIB. Namun, untuk yang kedua kalinya, ia tak datang.
"Kita tunggu kehadiran beliau sampai pukul 17.00 WIB dan ternyata memang tidak hadir," ujar Ketua Bawaslu Jember Imam Thobrony Pusaka.
Sehari sebelumnya, pada Sabtu 30 Mei 2020, Faida juga diundang untuk datang ke kantor Bawaslu memberikan klarifikasi atas dugaan kasusnya. Namun, tak muncul batang hidungnya hingga panggilan kedua pun sama.
"Kita belum putuskan, apakah akan dipanggil lagi atau tidak. Bisa jadi ada pemanggilan yang ketiga, untuk klarifikasi hal ini," ujar Imam Thobrony.
Perihal undangan klarifikasi yang dilakukan Bawaslu pada hari libur, Thobrony menjelaskan hal itu memang sesuai aturan yang berlaku. Aturannya batas waktu penanganan adalah hari kalender, bukan hari kerja. Jadi meskipun tanggal merah (hari libur) tetap dilakukan proses.
Sebelumnya, Faida dilaporkan oleh sebuah LSM terkait dugaan penyalahgunaan wewenangnya sebagai bupati yang akan kembali maju dalam Pilkada Jember 2020 ini. Yakni kebijakan penempelan foto bupati Faida bersama Wakil Bupati, KH Muqit Arief, dalam beras bantuan pemerintah pusat melalui Bulog untuk penanganan dampak Covid-19.
Penempelan foto Bupati Faida pada karung beras milik Bulog itu dinilai pelapor bernuansa politis, karena Faida akan kembali maju dalam Pilkada 2020.

Bupati Jember Mangkir Lagi dalam Kasus Penyalahgunaan Wewenang

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi