JAKARTA, REQnews - <a href="https://www.reqnews.com/search?q=polisi">Polisi</a>&nbsp;berhasil mengamankan sepasang suami istri yang diduga kuat menjadi dalang penyebaran selebaran dan video ajaran khilafah, yang memanfaatkan para loper koran dalam aksinya.
Si suami yang bernama Suryadi Koda diketahui adalah pentolan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (<a href="https://www.reqnews.com/search?q=hti">HTI</a>) yang jelas-jelas sudah dilarang oleh nagara. Keduanya diamankan pada Sabtu 30 Mei 2020 lalu di salah satu kos-kosan di Jalan Air Lobang, Kelurahan Sikmana, Kupang, NTT.
Polisi bersama aktivis Brigade Meo awalnya menerima laporan bahwa ada loper koran di lampu merah El Tari Kupang didatangi orang tak dikenal. Loper itu kemudian diberi uang untuk menyelipkan selebaran di lembaran koran.
"Ada seseorang yang tidak kami kenal. Dia datang beri uang Rp 20.000 dan minta kami selipkan ke koran untuk disebarkan," ujar seorang loper koran.
Selebaran itu berisi paham khilafah yang menolak sistem demokrasi. Sebagian selebaran bahkan diedarkan terbuka oleh anak-anak penjual koran yang tak memahami isinya.
Menurut Ketua Brigade Meo, Mercy Siubelan, pihaknya bersama polisi kemudian melakukan penggerebekan terhadap pasutri anggota HTI tersebut. Keduanya langsung diamankan.
"Dia (Suryadi) pernah kami amankan. Sudah bebas dan sekarang berulah lagi," kata Mercy.
Brigade Meo berharap, polisi dapat mengambil tindakan tegas dengan langkah hukum agar sisa-sisa jaringan HTI yang tersebar di NTT bisa diberantas habis.
Sementara Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Binti membenarkan penangkapan pasutri itu. Menurut dia, polisi saat ini sudah menginterogasi dan penyelidikan mendalam.
"Saya harap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi," ujarnya.
&nbsp;

HTI Keciduk di NTT, Sebar Selebaran Lewat Loper Koran

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi