BEIJING, REQNews - Diketahui, Beijing telah lama geram oleh kritik dari Washington, atas penanganan protes pro-demokrasi yang mengguncang<a href="https://www.reqnews.com/news/10614/hari-natal-di-hong-kong-diwarnai-bentrokan-demonstran-dan-polisi" title="Hari Natal di Hong Kong Diwarnai Bentrokan Demonstran dan Polisi"> Hong Kong</a> tahun lalu. Kini saatnya media pemerintah Cina menyerang balik pemerintah Amrika Serikat (AS) lewat pemberitaan sejumlah aksi protes berujung rusuh di AS saat ini, dan membandingkan dengan aksi protes pro-demokrasi di Hong Kong.
Dan ketika kerusuhan meletus di seluruh AS, atas ketidaksetaraan rasial dan kebrutalan polisi terhadap warga kulit hitam, juru bicara pemerintah Cina dan media resmi melancarkan serangan balik terhadap pemerintah AS.
Media Cina juga menyebarkan video yang memberi kesan polisi Hong Kong lebih manusiawi dibandingkan dengan tindakan yang terlihat di AS.
&ldquo;Ketua DPR AS Nancy Pelosi pernah menyebut protes kekerasan di Hong Kong adalah &lsquo;pemandangan indah untuk dilihat&rsquo;, dan politisi AS itu sekarang bisa menikmati pemandangan ini dari jendela mereka sendiri,&rdquo; Hu Xijin, pemimpin redaksi tabloid nasionalis Global Times, menulis pada hari Sabtu, 30 Mei 2020..
&ldquo;Seolah-olah para perusuh radikal di Hong Kong entah bagaimana menyelinap ke AS dan menciptakan kekacauan seperti yang mereka lakukan tahun lalu&rdquo;, tambahnya, yang dilansir oleh Aljazeera.
Cina bersikeras bahwa provokator asing yang harus disalahkan atas kekacauan di Hong Kong. Para demonstran pro-demokrasi, yang berjumlah jutaan orang, berbaris turun ke jalan sejak Juni tahun lalu dan sering bentrok dengan polisi.
Beijing memicu kemarahan dan keprihatinan awal bulan ini dengan rencana untuk memberlakukan undang-undang tentang Hong Kong yang katanya diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan mengekang terorisme, tetapi dikecam oleh aktivis pro-demokrasi dan negara-negara Barat sebagai upaya lain untuk mengikis di kebebasan kota itu.
Menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump bahwa ia akan menanggalkan hak istimewa khusus Hong Kong, sebuah komentar yang diterbitkan di China Daily, dengan mengatakan politisi AS bermimpi menjadi korban Tiongkok.
&ldquo;Lebih baik menyerah mimpi itu, dan kembali ke kenyataan,&rdquo; katanya. &ldquo;Kekerasan menyebar di AS. Politisi AS harus melakukan pekerjaan mereka dan membantu menyelesaikan masalah di AS, alih-alih mencoba menciptakan masalah baru di negara lain.&rdquo;

Media Cina Serang Balik AS lewat Pemberitaan Aksi Protes George Floyd

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi