JAKARTA, REQnews -&nbsp;Komisi Pemberantasan Korupsi (<a href="https://www.reqnews.com/search?q=kpk">KPK</a>) melaporkan telah menerima sebanyak 58 laporan gratifikasi terkait Idul Fitri 2020, yang nilainya mencapai Rp 62,8 juta.
Plt Jubir KPK Ipi Maryati berkata, 58 laporan yang masuk itu berasal dari sejumlah kementerian, lembaga, provinsi hingga kabupaten/kota dan BUMN/BUMD.
"Dari 10 kementerian/lembaga sebanyak 28 laporan, tiga pemerintah provinsi dan sembilan pemerintah kabupaten/kota sebanyak 22 laporan, dan lima BUMN/BUMD dengan total delapan laporan," kata Ipi dalam keterangannya, Senin 1 Juni 2020.
Dijelaskan Ipi, bentuk dari gratifikasi Idul Fitri itu beragam. Ada yang berupa uang dengan nilai terendah Rp 50 ribu hingga Rp 10 juta, juga berbentuk parsel makanan, barang pecah belah dan sejumlah voucher.
"Tujuan pemberian dimaksudkan sebagai tambahan uang dalam menyambut bulan suci Ramadan, Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri, hingga ucapan terima kasih karena telah menggunakan produk tertentu," ujarnya.
Kemudian, ia menuturkan, medium pelaporan yang paling banyak digunakan, kata dia, adalah melalui aplikasi Gratifikasi Online (GOL) individu sebanyak 36 laporan. Selanjutnya, GOL unit pengelola gratifikasi (UPG) berjumlah 14 laporan dan surat elektronik baik yang disampaikan oleh individu maupun melalui UPG sebanyak delapan laporan.
Sesuai dengan peraturan perundang-undangan penerimaan gratifikasi tersebut harus dilaporkan kepada KPK paling lambat 30 hari kerja sejak tanggal penerimaan gratifikasi.

Total 58 Laporan Gratifikasi Diterima KPK Selama Idul Fitri

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi