JAKARTA, REQnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Pemberantasan_Korupsi_Republik_Indonesia">KPK</a>) berhasil menangkap buronan Nurhadi yang mantan Sekretaris <a href="https://www.mahkamahagung.go.id/id">Mahkamah Agung</a> setelah menggeledah 13 rumah miliknya .
Menurut Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat ditangkap Nurhadi dan menantunya Rezky Hebriyono berada di sebuah rumah di Simprug. Namun, Ghufron mengaku belum mengetahui apakah rumah itu juga milik Nurhadi.
"Kami tidak tahu lagi di rumah pribadi atau tidak karena yang terdata di kami ada banyak rumahnya," ujar Ghufron di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020.
Sekarang keduanya berada di gedung KPK, Jakarta untuk diperiksa secara intensif. Nurhadi dan Rezky bersama Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto (HS) telah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi penanganan perkara di Mahkamah Agung tahun 2011-2016.
Penetapan itu dilakukan 16 Desember 2019. Namun sejak 11 Februari 2020 ketiganya masih dalam daftar pencarian orang (DPO) karena melarikan diri dari proses hukum. Kini, Hiendra belum tertangkap dan tim KPK masih terus memburunya.
Nurhadi dan Rezky ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi senilai Rp 46 miliar terkait pengurusan sejumlah perkara di MA sedangkan Hiendra ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Sebelum Ditangkap, KPK Geledah 13 Rumah Pribadi Nurhadi

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi