JAKARTA, REQnews - Komisi Pemberantasan Korupsi (<a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Pemberantasan_Korupsi_Republik_Indonesia">KPK</a>) relatif mudah menangkap tersangka kasus suap yang juga mantan Sekretaris <a href="https://www.mahkamahagung.go.id/id">Mahkamah Agung </a>(MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono. Petugas hanya perlu mendobrak pintu pagar dan rumah karena digembok.
Namun selebihnya amat mudah karena saat pintu gerbang dan rumah didobrak, Nurhadi maupun menantunya yang sudah menjadi buronan sejak Februari 2020 tidak berusaha kabur atau melakukan perlawanan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat menceritakan kronologi penangkapan tersangka kasus perdata di MA, Selasa 2 Juni 2020 di Jakarta.&nbsp;
Menurut Ghufron peristiwa itu terjadi pada 1 Juni 2020 malam. Sebab, pada pukul 18.00 WIB KPK mendapat informasi dari masyarakat bahwa kedua tersangka berada di rumah Jalan Simprug Golf 17 No 1 Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ketika tim penyidik dibantu anggota kepolisian tiba di depan rumah itu sekitar 21.30 WIB pagar rumah tersebut tampak digembok.
Lalu, didampingi ketua RW dan RT setempat dilakukanlha upaya mendobrak pintu gerbang tersebut, termasuk pintu rumahnya.
Penyidik KPK berhasil masuk hingga di salah satu kamar rumah itu ditemukan Nurhadi dan di kamar lainnya Rezky. Kini keduanya sudah dalam tahanan penyidik KPK.
Perkara yang menjerat Nurhadi dan Rezky merupakan pengembangan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 20 April 2016 di Jakarta, menyusul KPK sebelumnya telah menetapkan empat tersangka, yaitu Doddy Ariyanto Supeno, Edy Nasution, Eddy Sindoro, dan Lucas dengan perkara yang telah berkekuatan hukum tetap.
Keduanya diduga menerima hadiah atau janji soal pengurusan perkara perdata PT MIT vs PT KBN (Persero) kurang lebih sebesar Rp 14 miliar. Itu adalah perkara perdata sengketa saham di PT MIT kurang lebih sebesar Rp 33,1 miliar, dan gratifikasi terkait perkara di pengadilan kurang lebih Rp 12,9 miliar, sehingga akumulasi yang diduga diterima kurang lebih sebesar Rp 46 miliar.

Cuma Dobrak Pintu, KPK Tangkap Nurhadi Tanpa Perlawanan

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi