JAKARTA, REQnews -&nbsp;Presiden Amerika Serikat<a href="https://www.reqnews.com/search?q=trump"> Donald Trump</a> sudah benar-benar nyaris kehabisan akal dalam menangani derasnya arus demonstrasi, menyusul dibunuhnya seorang pria kulit hitam bernama <a href="https://www.reqnews.com/search?q=floyd">George Floyd</a> oleh oknum polisi di Minneapolis, Minnesota pekan lalu.
Mengutip Reuters, Selasa 2 Juni 2020,&nbsp;Trump dalam pidatonya di Gedung Puti bersumpah akan mengerahkan pasukan militer untuk memukul mundur aksi massa. Kali ini, tentu bukan lagi menggunakan peluru karet dan gas air mata, tapi lebih dari itu dan jelas mematikan.
"Wali kota dan gubernur harus membangun kehadiran penegakan hukum yang luar biasa sampai kekerasan diatasi. Jika ada kota yang menolak mengambil tindakan tegas, saya akan kerahkan militer AS dengan cepat," kata Trump dalam pidatonya.
Kemudian, usai berpidato, Trump terlihat berjalan keluar Gedung Putih menuju Gereja Episkopal St John yang sudah disterilkan. Ia ditemani purtrinya Ivanka Trump dan Jaksa Agung AS William Barr.
Setelah Trump menyatakan akan menggerakkan militer, kekerasan justru semakin meluas gila-gilaan di malam ketujuh demonstrasi. Bahkan, sebuah mal di Los Angeles dibakar, massa juga menjarah toko-toko di New York City.
Beberapa jam setelah pergolakan di Washington, ribuan orang berbaris di jalan-jalan Brooklyn. Mereka meneriakkan "keadilan sekarang!" sementara mobil melaju bersama, beberapa pengemudi membunyikan klakson.

Gila, Trump Siap Pukul Mundur Demonstran Pakai Militer

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi