PALEMBANG, REQnews - Dua kurir <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Metamfetamina">sabu-sabu </a>seberat 79 kilogram dijatuhi vonis hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Palembang">Palembang</a> yang diketuai Erma Suharti, Rabu 3 Juni 2020.&nbsp;
Keduanya, Deni&nbsp;Santoso (48) dan Herman (51), sebelumnya ditangkap Tim Reaksi Cepat TNI AL Palembang. Mereka terbukti melakukan tindak pidana sesuai&nbsp;Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dan menjatuhkan keduanya dengan pidana mati," ujar Erma membacakan putusan.
Vonis yang dijatuhkan majelis hakim sama dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejati Sumsel Amanda.&nbsp;Keduanya terbukti tidak memiliki izin dari pihak yang berwenang dan melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika.
Selain itu, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan narkotika golongan I yang beratnya melebihi 5 gram.&nbsp;Atas vonis mati tersebut, kedua terdakwa yang didampingi penasihat hukum dari LBH RI Nizar Taher akan mengajukan banding, sementara JPU pilih pikir-pikir.
"Keputusan ini tidak adil karena tidak sesuai fakta-fakta persidangan dan para terdakwa belum menerima sepeser pun upah dari perbuatannya, maka kami akan ajukan banding," ujar Nizar.
Barang bukti 79 kilogram yang&nbsp;mereka bawa adalah&nbsp;tangkapan narkoba paling besar yang pernah ada di Sumsel. Mereka&nbsp;ditangkap Tim F1QR Pangkalan Angkatan Laut Palembang pada 28 Oktober 2019 pukul 02.50 WIB, saat barang haram itu menggunakan kapal cepat di wilayah perairan Sungai Musi.
Perbuatan terdakwa berawal pada 20 September 2019 sekitar pukul 11.00 WIB, seorang bandar, Yun alias Yon (DPO) menelepon Deni Santoso yang menyuruhnya berangkat ke Batam dengan dalih akan diberi pekerjaan.
Pada hari yang sama sekitar pukul 13.00 WIB, Deni menemui terdakwa Herman dan menceritakan mengenai hal tersebut.&nbsp;Deni dan Herman yang merupakan warga Jalan May Zen, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang mencari pinjaman uang untuk berangkat ke Batam, dan setelah mendapatkan pinjaman Deni berangkat ke Batam pada 25 September 2019 untuk bertemu Yun di sebuah hotel.
Yun menawari Deni membawa sabu-sabu dengan upah sebesar Rp 5 juta per kilogram. Sabu-sabu yang akan dibawa tersebut seberat 3-5 kg melalui jalur laut menuju Palembang.&nbsp;Setibanya di Palembang, terdakwa Deni mengajak terdakwa Hermam untuk membawanya ke Pulau Bangka.&nbsp;
Deni dan terdakwa berangkat dari Kelurahan Sungai Lais, Palembang menggunakan kapal cepat menuju Muara Sungsang, Banyuasin pada 27 Oktober 2019 pukul 22.00 WIB.
&nbsp;
Kedua terdakwa menambah catatan panjang vonis mati kasus narkoba di PN Palembang sejak Januari 2020.&nbsp;Sebelumnya, seorang bandar 23 kilogram sabu-sabu bernama Michael Kosasih divonis mati pada 12 Februari, serta dua bandar 23 kilogram sabu-sabu bernama Uzama dan Andi divonis mati pada 16 April 2020.

Dua Warga Palembang Divonis Mati

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi