JAKARTA, REQnews -&nbsp;Pemerintahan <a href="https://www.reqnews.com/search?q=jokowi">Joko Widodo</a> mendesak Cina untuk melakukan penyelidikan yang transparan dalam kasus kekerasan atau penganiayaan dan perdagangan orang yang dialami Anak Buah Kapal (ABK) WNI.
Sementara ini, kasus yang melibatkan puluhan ABK WNI tersebut dalam penyelidikan bersama antara Bareskrim Polri dan otoritas Cina.
&ldquo;Indonesia berharap dapat menerima penyelesaian investigasi kasus yang adil dan transparan dari pihak berwenang Cina,&rdquo; kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta, Kamis 11 Juni 2020.
Seperti diketahui, kasus ini berawal ketika video pelarungan jenazah ABK WNI di kapal berbendera Cina beredar dan viral di media sosial.
Sejauh ini, pemerintah telah mencatat ada 46 ABK WNI mengalami kekerasan dan perlakuan buruk saat bekerja di empat kapal Cina yakni kapal Long Xing 629, Long Xing 605, Long Xing 606, dan Tian Yu 8.
Sudah empat orang ABK Indonesia meninggal dunia. Tiga di antaranya meninggal dunia di atas kapal kemudian jenazahnya dilarung ke laut (burial at sea), sedangkan satu ABK lain meninggal dunia karena sakit di Korea Selatan.
Kemudian, pemerintah telah memulangkan sebagian besar lainnya kembali ke Tanah Air.&nbsp;Sementara dua ABK kapal Tian Yu 8 yang sempat tertahan di Korea Selatan karena harus menyelesaikan proses keimigrasian, baru tiba di Indonesia pada 9 Juni 2020 lalu.

Tegas, Indonesia Minta Cina Transparan Soal Penganiayaan ABK

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi