JAKARTA, REQnews&nbsp;- Mengatasnamakan <a href="https://portaljember.pikiran-rakyat.com/hiburan/pr-16402074/paranormal-yang-ngaku-pernah-menyantet-presiden-amerika-serikat-george-w-bush-ini-meninggal-dunia">Ki Gendeng Pamungkas</a>, dua pengacara ini harus menjawab pertanyaan <a href="https://mkri.id/">hakim konstitusi</a> Saldi Isra. Masalahnya seseorang dengan nama itu dikabarkan meninggal dunia.&nbsp;
Sebab ada konsekuensi yang harus mereka terima jika nama itu adalah orang yang meninggal beberapa waktu lalu. Menurut Saldi, konsekuensinya kedua pengacara Tonin Tachta Singarimbun dan Suta Widhya diminta mengajukan permohonan uji materi baru dengan pemohon yang baru.&nbsp;
Menurut Tonin Tachta Singarimbun, Ki Gendeng Pamungkas yang diberitakan meninggal adalah paranormal bernama asli Imam Santoso, sedangkan Ki Gendeng Pamungkas yang memberikan kuasa kepadanya bernama Ihsan Masardi.
Namun, ia tidak dapat memastikan dua nama tersebut merupakan orang yang sama atau bukan. Dia mengaku belum bertemu lagi setelah Ki Gendeng yang disematkan kepada Imam Santoso meninggal dunia.&nbsp;
Ketika majelis hakim meminta bukti berupa KTP Ki Gedeng Pamungkas untuk mengetahui nama asli pemohon pengujian UU Pemilu, kuasa hukum menuturkan bahwa nama itu tercantum di kartu identitas tersebut.&nbsp;
Saldi Isra menekankan penting untuk memastikan pemohon telah meninggal atau hanya bernama sama, karena permohonan itu akan gugur apabila pemohon sudah meninggal. Jika permohonan tetap ingin disidangkan, para pengacara itu dipersilakan mengajukan gugatan baru dengan pemohon baru.
Alasannya, menurut Saldi, Mahkamah Konstitusi tidak bisa menilai keabsahan konstitusional prinsipal kalau yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Di MK&nbsp;Ki Gendeng Pamungkas mengajukan pengujian UU Pemilu, karena keberatan calon presiden dan wakil presiden diajukan partai politik atau beberapa partai politik. Ia ingin dapat mencalonkan diri menjadi presidem atau wakil presiden pada pemilihan umum berikutnya lewat jalur perseorangan.

Bawa Kuasa Ki Gendeng Pamungkas, Dua Pengacara Dicurigai Hakim

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi