JAKARTA, REQnews&nbsp;- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan percaya diri (PD) wilayahnya tidak akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah 10 hari berada pada masa transisi. Tetapi keputusan pastinya akan ditentukan 1 - 2 minggu mendatang.
Menurut Anies, sejumlah indikator seperti epidemiologi, indikator kesehatan masyarakat tidak menunjukkan tren negatif dari persiapan melaksanakan normal baru di Jakarta.&nbsp;
"Selama satu minggu ini, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kita akan kembali ke PSBB," kata Anies di Mal Kasablanka, Jakarta Selatan, Selasa 16 Juni 2020.
Dia mengharapkan tidak akan mengambil tindakan rem darurat atau "emergency brake policy." Namun dia mengingatkan bahwa proses laboratorium sehingga keluar angka pasien positif Covid19 terlambat satu sampai dua minggu. Namun dia tetap berharap angka yang keluar pada saat itu tidak harus memaksanya menggunakan kebijakan tersebut.
Anies mengaku angka reproduksi penularan Covid19 (Rt) yang ditunjukkan di DKI Jakarta tetap tidak berubah yaitu di bawah 1 tepatnya 0,99 yang berarti penyebarannya cenderung melambat.&nbsp;
Tetapi penentunya bukanlah pemerintah melainkan 11 juta warga DKI Jakarta dengan kesedaran kolektif menciptakan fase sehat, aman dan produktif dengan kegiatan ekonomi. Itu harus dilakukan dengan disiplin.
Pemprov DKI Jakarta melanjutkan masa PSBB dengan pelonggaran mulai tanggal 5 Juni 2020 dan menetapkan bulan Juni ini sebagai masa transisi menuju gaya kehidupan normal yang baru (new normal) dengan berbagai protokol kesehatan yang harus dipegang seperti penggunaan masker, sarung tangan, dan menjaga jarak.

Gubernur Anies PD, Tak Ada Lonjakan Kasus Saat Transisi ke New Normal

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi