JAKARTA, REQnews - Pangkat jenderal ternyata bisa membuat penyandangnya tidak sombong seperti dialami Kepala Staf Angkatan Darat (<a href="https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/13/breaking-news-mantan-ksad-jenderal-purn-pramono-edhie-wibowo-meninggal-dunia-ini-profilnya">KSAD</a>) Mayor Jenderal TNI Bambang Soegeng.
Peristiwa pada 1952 itu, terjadi saat Bambang sedang melancong ke Yogyakarta dan meminjam sepeda motor dari pelukis Haryadi. Bambang memang seorang bikers karena lebih senang menunggang sepeda motor dibandingkan mobil.
Seperti dituliskan di sebuah buku berjudul "Panglima Bambang Sugeng, Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949," KSAD pun bersantai keliling kota pelajar tersebut.
Saking asyiknya berkendara Bambang tidak sengaja melanggar lampu lalu lintas saat berada di Perempatan Tugu, di sekitaran Jalan Malioboro.
Saat itu, lampu lalu lintas menyala kuning. Bambang mengira selanjut lampu hijau lah yang akan menyala, ternyata sebaliknya. Lampu yang menyala berwarna merah.
Seorang petugas kepolisian di lokasi itu pun langsung menyetop Bambang yang saat itu mengenakan pakaian sipil. Sang jenderal bukannya emosi karena diberhentikan polisi pangkat rendahan, tetapi hanya menurutinya perintah polisi tersebut.
Polisi itu pun menasehati jenderal TNI yang sedang ingin bersantai di Yogyakarta. Setelah panjang lebar menasehati, petugas polisi itu pun meminta Bambang menunjukkan surat izin mengemudinya (SIM).
Saat Bambang menyodorkan SIM polisi lalu lintas itu pun langsung memberi hormat. "Siaap Pak!"
Di sinilah kebesaran hati seseorang. Bambang tidak menggunakan pangkatnya untuk menekan polisi tersebut dia justru mengaku salah dan menerima pelajaran dari polisi lalu lintas tersebut.
&nbsp;

Gak Sombongkan Pangkat, KSAD Terima Ditilang Polantas Yogyakarta

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi